Status Brigjen Didik Jadi Penentu Perdamaian

Status Brigjen Didik Jadi Penentu Perdamaian
Presiden SBY (tengah), Kalpolri Jenderal Timur Pradopo (kanan) dan Ketua KPK Abraham Samad berbincang-bicang disela-sela buka puasa bersama di Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). Acara buka puasa bersama dihadiri para pimpinan lembaga tinggi negara antara lain, Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Ketua DPD RI Irman Gusman, dan Ketua BPK Hadi Poernomo. Dari jajaran menteri KIB II hadir antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendikbud Muhammad Nuh, Seskab Dipo Alam.. Foto: Abror Rizki / Rumgapres
Selama KPK masih belum legawa dalam status Didik ini, dia menduga pembicaraan akan buntu."Kalau sudah ditahan, mekanisme penghentian penyidikannya diatur dengan KUHAP, kita ikuti KUHAP saja," katanya.

Di bagian lain, pemerintah menolak jika pertemuan antara pimpinan KPK dan Polri menemui jalan buntu. Menko Polhukam Djoko Suyanto yang ditugasi Presiden SBY untuk melakukan komunikasi dengan pimpinan dua lembaga itu masih optimis ada solusi yang disepakati.

"Yang bilang buntu siapa" Mereka sudah ketemu tapi sepakat untuk cooling down dulu," kata Djoko di kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.Berdasarkan laporan yang diterima mantan panglima TNI itu nantinya akan ada pertemuan lagi antara pimpinan KPK dan Polri.

Namun Djoko enggan merinci maksud dari cooling down tersebut. "Yang jelas nanti akan ada pertemuan selanjutnya," kata mantan Panglima TNI itu.

JAKARTA---Pertemuan demi pertemuan antara pimpinan KPK dan Polri tak kunjung juga menemukan kata sepakat. Kedua pihak masing-masing masih bersikukuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News