Status Brigjen Didik Jadi Penentu Perdamaian

Status Brigjen Didik Jadi Penentu Perdamaian
Presiden SBY (tengah), Kalpolri Jenderal Timur Pradopo (kanan) dan Ketua KPK Abraham Samad berbincang-bicang disela-sela buka puasa bersama di Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). Acara buka puasa bersama dihadiri para pimpinan lembaga tinggi negara antara lain, Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Ketua DPD RI Irman Gusman, dan Ketua BPK Hadi Poernomo. Dari jajaran menteri KIB II hadir antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendikbud Muhammad Nuh, Seskab Dipo Alam.. Foto: Abror Rizki / Rumgapres
JAKARTA---Pertemuan demi pertemuan antara pimpinan KPK dan Polri tak kunjung juga menemukan kata sepakat. Kedua pihak masing-masing masih bersikukuh melanjutkan penyidikan kasus korupsi simulator SIM dengan tekniknya masing-masing.

Rupanya, salah satu akar masalah dalam perundingan ini adalah status Brigjen Didik Purnomo Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri yang sudah lebih dulu ditahan oleh pihak Bareskrim Polri. KPK bersikukuh Didik harus menjadi tersangka KPK berbarengan dengan Irjen Djoko Susilo yang juga sudah dijadikan tersangka oleh KPK.

"Sekarang posisinya tersangka DP sudah ada dalam penahanan kita, bagaimana bisa diambil - "ujar sumber Jawa Pos di lingkungan penyidik Bareskrim Polri kemarin. Didik Purnomo ditahan sejak Jumat malam lalu di rutan Brimob (JP 1/08).

KPK, lanjut sumber ini, berdalih jika Didik Purnomo tidak disidik bersamaan dengan Djoko Susilo maka konstruksi kasusnya menjadi tidak kuat. "Padahal, sudah ada komitmen Selasa sore (31/07) bahwa KPK hanya DS saja, lainnya kami," tambahnya.

JAKARTA---Pertemuan demi pertemuan antara pimpinan KPK dan Polri tak kunjung juga menemukan kata sepakat. Kedua pihak masing-masing masih bersikukuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News