Status Politik Kiai Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno Setara Saat Debat

Status Politik Kiai Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno Setara Saat Debat
Pemilu 2019. Foto ilustrasi: batampos/jpg

Terpisah, Pengamat politik dari CSIS Arya Fernandes berharap kandidat capres dan cawapres, tim Sukses dapat memahami dan menekankan lebih banyak kepada kualitas debat.

Dalam kaitan dengan debat cawapres antara Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno, menurut Arya, posisi keduanya setara dalam politik.

“Mereka sama-sama dicalonkan oleh koalisi partai, sama-sama memenuhi persyaratan pencalonan, sama-sama berstatus sebagai calon wakil presiden dan kalau mereka terpilih mereka akan menjadi wakil presiden kita,” kata Arya Fernandes saat diskusi bertajuk “Menakar Efektivitas Debat Capres Dalam Meraih Suara” di Media Center DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).

Menurut Arya, dari segi status keagamaan tentunya akan berbeda. Status keagamaan Kiai Ma’ruf Amin adalah mantan Rais Aam PBNU dan ini yang membuat statusnya menjadi berbeda.
Tetapi karena evennya adalah politik tentu status menjadi setara, sama-sama menjadi calon wakil presiden.

Sementara itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, tidak sependapat dengan Hendri. Andre menyebut Ma'ruf sudah menjadi seorang politikus sejak 1971.

“Dari tahun '71, beliau (Ma'ruf) sudah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari utusan golongan. Lalu, '73-'77 menjadi anggota DPR RI dari PPP, 1977-1982 beliau menjadi anggota DPRD DKI dari PPP. Tahun 1997-1999 anggota MPR RI (dari) PKB. Lalu 1999-2004 beliau adalah anggota DPR RI dari PKB. Terakhir beliau menjadi anggota Wantimpres 2007-2014," kata Andre.
Andre pun menyebut Ma'ruf sebagai politikus senior, yang mana debat kelak disebutnya akan menjadi ajang sawala antara politikus senior melawan politikus muda yaitu Sandiaga. Andre mengatakan bila debat ketiga nanti bukanlah tentang 'siapa yang berani mendebat ulama' seperti tajuk diskusi tersebut.

“Beliau politikus ulung. Kalau beliau bukan politisi ulung, tidak mungkin beliau jadi wakil presiden Pak Jokowi. Jadi menurut saya, besok itu bukan siapa yang berani mendebat ulama, tapi politisi senior Ma'ruf Amin melawan politisi muda Sandiaga Uno," ucapnya.

Sementara itu Masinton Pasaribu yang turut hadir dalam diskusi itu menekankan bila debat ketiga akan fokus pada substansi. Masinton yang merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin itu enggan berbicara tentang anggapan yang berdasar 'katanya', bukan fakta dan data.

Kiai Ma’ruf Amin diminta untuk menanggalkan atribut ulama pada saat berhadapan dengan Sandiaga. Pasalnya, status dan posisi politik Kiai Ma’ruf dan Sandiaga saat debat nantinya setara dalam politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News