Stem Cell Jadi Terobosan Baru Penanganan Penyakit Degeneratif di Indonesia

Stem Cell Jadi Terobosan Baru Penanganan Penyakit Degeneratif di Indonesia
Seminar internasional Dr. Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) yang ketujuh di Jakarta, Minggu (8/10). Foto Mesya/JPNN.com

"Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah dan semua pihak dalam menyukseskan implementasi inisiatif Transformasi Teknologi Kesehatan,” tutur Vidjongtius.

Fokus tema tahun ini berkaitan dengan pengobatan modern Genomic dan Stem Cell.

Deputy Director Stem Cell and Cancer Institute (SCI), dr. Sandy Qlintang, M.Biomed. menjelaskan bahwa manusia dilahirkan telah memiliki stem cell.

Namun, seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas stem cell mengalami penurunan (penuaan stem cell).
Selain itu, faktor lingkungan seperti polusi, infeksi, dan faktor genetik juga turut berkontribusi.

“Penurunan jumlah dan kualitas stem cell dapat mengakibatkan penyakit degeneratif. Terapi stem cell sangat menjanjikan untuk tingkatkan peluang kesembuhan pasien,” papar dr. Sandy Qlintang, M.Biomed.

DBSDLS 2023 dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, istri dr Boenjamin Setiawan Poppy Hadiman Setiawan, Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady, jajaran komisaris dan jajaran direktur PT Kalbe Farma Tbk.

Kalbe telah melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan penelitian dan inovasi di bidang Cell Therapy dan juga Genomik.

Salah satunya pada 2006 Kalbe mendirikan Stem Cell and Cancer Institute untuk meneliti dan mengembangkan cell therapy dan terapi berbasis gen.

Stem Cell menjadi terobosan baru di dunia kesehatan dalam penanganan penyakit degeneratif di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News