Stepi Anriani: Politik dan Intelijen Tidak Bisa Dipisahkan

Stepi Anriani: Politik dan Intelijen Tidak Bisa Dipisahkan
Peluncuran buku berjudul Intelijen & Pilkada: Pendekatan Strategis dalam Menghadapi Pemilu karya Stepi Anriani. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kandidat doktor bidang kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Stepi Anriani mengatakan, intelijen dan politik merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Menurut Stepi, politik sebagai cara mendapatkan, merebut, dan mempertahankan kekuasaan.

Sementara itu, intelijen merupakan rangkaian kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai dan merebut kekuasaan.

Dia menambahkan, politik yang saat ini dirasakan masyarakat tak luput dari hal-hal negatif. Misalnya, hoaks, politik identitas, dan politik uang.

“Pendekatan intelijen bisa menjadi sebuah tawaran bagi kandidat maupun tim sukses agar tidak melakukan upaya instan dengan money politic maupun hal-hal negatif lainnya,” kata Stepi dalam peluncuran bukunya berjudul Intelijen & Pilkada: Pendekatan Strategis dalam Menghadapi Pemilu, Selasa (3/4).

Peluncuran buku itu juga dihadiri Mahfud MD, Efendi Ghazali, dan Ferry Kurnia Rizkiansyah. Acara itu dimoderatori oleh Hilbram Duram.

Buku setebal 241 halaman itu mengenalkan intelijen sebagai informasi, pengetahuan, kegiatan, organisasi, dan profesi.

Pada bagian lain menceritakan peran intelijen sejak zaman kerajaan hingga milenial.

Kandidat doktor bidang kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Stepi Anriani mengatakan, intelijen dan politik merupakan dua hal yang tak bisa dipisah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News