Stimulus Pemerintah AS Diharapkan Tahan Laju Penurunan Rupiah

Stimulus Pemerintah AS Diharapkan Tahan Laju Penurunan Rupiah
Uang Rupiah. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan sebagian aset berisiko bergerak positif pagi ini, Rabu (18/3), terpicu oleh pengumuman stimulus pemerintah AS sebesar 1 triiliun dolar AS semalam.

Terlihat rupiah pagi ini tidak terlalu jatuh, bergerak melemah di angka 42 poin atau 0,28 persen menjadi Rp 15.215 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.173 per dolar AS.

"Ini mungkin bisa membantu menahan laju pelemahan rupiah hari ini," ujar Ariston.

Sementara itu, lanjut Ariston, pasar yang khawatir mengenai dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian, bakal menghalangi penguatan aset berisiko tersebut.

S&P global mengumumkan hasil risetnya kemarin malam bahwa ekonomi global akan mengalami resesi di 2020 karena dampak COVID-19, dan memangkas proyeksi pertumbuhan PDB negara besar seperti China, AS dan Zona Euro.

Proyeksi pertumbuhan global 2020 oleh S&P yang sebelumnya di Desember 2019 tumbuh 3,3 persen, revisi terbaru menyebutkan hanya tumbuh 1-1,5 persen.

China direvisi hanya tumbuh 2,7-3,2 persen dari sebelumnya 5,7 persen. AS direvisi 0,5-0 persen dari sebelumnya 1,9 persen. Zona Euro direvisi minus 1-0,5 persen dari sebelumnya 1 persen.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 15.000 per dolar AS hingga Rp 15.270 per dolar AS. (antara/jpnn)

Aset berisiko seperti mata uang rupiah, bergerak positif pagi ini, Rabu (18/3), terpicu oleh pengumuman stimulus pemerintah AS sebesar 1 triiliun dolar AS semalam.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News