Stok Beras Aman, Jokowi Minta Hortikultura Digenjot

Terkait dengan komoditas pangan strategis lainnya, tingkat impor pangan Indonesia juga semakin menurun.
Saat ini, Indonesia sudah tidak mengimpor cabai segar dan bawang merah konsumsi, serta berhasil menekan tingkat impor jagung 2016 hingga 66 persen.
Pada tahun 2017, Indonesia diyakini tidak akan impor jagung untuk pakan ternak, karena produksi melimpah.
Kementerian Pertanian juga berhasil melakukan terobosan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Berdasarkan komparasi data tahunan, terjadi tren positif pada nilai Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP). NTP tahun 2016 mencapai 101,65 meningkat 0,06 persen dibandingkan NTP 2015 yang sebesar 101,59.
NTUP rata-rata nasional tahun 2016 juga berada di posisi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2016 NTUP mencapai 109,86 atau naik 2,3 persen dibandingkan tahun 2015.
Peningkatan ini tidak terlepas dari program-program yang telah dijalankan Kementerian Pertanian.
Di antaranya pengadaan infrastruktur dan alat mesin pertanian, subsidi pupuk dan bantuan benih, serta penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan harga dasar komoditas pangan strategis.
Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja sektor pertanian.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan