Strategi Kampanye Golkar Menyasar Pemilih Milenial

Strategi Kampanye Golkar Menyasar Pemilih Milenial
Politikus Perempuan Partai Golkar di DPR RI. Foto: Humas Golkar

Menurutnya, Fraksi Partai Golkar di DPR selama ini turut berupaya keras untuk menggolkan berbagai kebijakan yang menjadikan generasi muda sebagai lokomotif.

"Seperti Omnibus Law, Desain Besar Olahraga Nasional, lalu juga harmonisasi pajak, tiga hal ini yang berpihak ke generasi muda karena dengan itu memudahkan bagi generasi muda untuk memiliki rumah, mencari pekerjaan, membuka lapangan pekerjaan, menarik investasi dari luar, transformasi ekonomi digital," ungkapnya.

Selain itu, kader Golkar yang duduk di parlemen juga berupaya keras untuk menyampaikan dan membumikan capaian Ketum Golkar Airlangga Hartarto dalam bidang ekonomi. Selama ini, capaian dan kinerja apik Airlangga dalam bidang ekonomi dinilai kurang tersosialisasikan ke masyarakat.

“Itu tugas kita di DPR untuk mempertegas benang merahnya," ujar Dave.

Program Kreatif

Menanggapi hal itu, Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti mengatakan pemilih muda menjadi target dari banyak partai di Pemilu 2024 mendatang. Jumlah yang besar dengan karakter yang khas harus bisa ditaklukan oleh parpol.

“Berbasis data proyeksi populasi Bappenas, lebih dari 50 persen voters dalam pemilu 2024 merupakan pemilih muda dari usia 17 tahun sampai di bawah 40 tahun. Mereka saat ini merupakan generasi yang melek informasi politik meski mereka tidak selalu aktif berorganisasi politik atau bahkan menyampaikan gagasan politiknya,” ujar perempuan yang akrab disapa Puput itu, Rabu (23/11).

Menariknya, kebanyakan dari pemilih muda ini  tendensinya adalah sebagai swing voters dan menentukan pilihan politik pada masa-masa akhir hari pemilihan.

Politikus Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno mengungkapkan partainya menerapkan strategi menarik suara generasi muda diperkirakan mencapai angka 60 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News