Strategi Kemenperin Dorong IKM Agar Berorientasi Ekspor

Oleh karena itu, pemerintah menerapkan beragam strategi. Mulai rutin mengadakan pelatihan sumber daya manusia (SDM), membantu revitalisasi mesin dan peralatan pelaku industri, sampai menerapkan program restrukturisasi.
Lewat program tersebut, pemerintah memberikan subsidi 25 persen kepada IKM yang membeli mesin secara impor.
Subsidi 30 persen khusus diberikan untuk pembelian mesin produksi dalam negeri.
Selain itu, Direktorat Jenderal IKM memberikan layanan konsultasi dan pembuatan desain kemasan intelektual melalui Klinik Pengembangan Desain Kemasan dan Merek kepada IKM.
Mereka juga memfasilitasi pendaftaran hak atas kekayaan intelektual (HAKI) melalui Klinik HAKI-IKM.
Meski berlokasi di Jakarta, layanan tersebut memiliki jangkauan nasional melalui penggunaan aplikasi Klinik Kemasan dan fasilitator HKI.
’’Bersama Kementerian Sekretariat Negara, kami juga membantu membuka pasar luar negeri untuk IKM lewat kegiatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) seperti yang berlangsung sekarang,’’ jelas Gati.
Gogor Oko, staf ahli Kementerian Sekretariat Negara Bidang Polhukam sekaligus koordinator KSST, menyatakan bahwa program itu menjadi forum pelatihan dan pertukaran informasi.
Jumlah industri kecil dan menengah di Indonesia mencapai 4,4 juta. Setiap tahun jumlahnya bertambah. Namun, hanya sedikit yang sudah berorientasi ekspor.
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah