Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional di Tengah Pandemi

Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional di Tengah Pandemi
Pelepasan ekspor baja ringan produk Tatalogam Group di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang. Foto: Kemenperin

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, industri baja harus melakukan inovasi agar tetap berkelanjutan di masa pandemi saat ini.

Dia mengatakan, persepsi konsumen untuk membeli sebuah produk harus dibangun agar industri ini tetap tumbuh.

Taufiek melanjutkan, pemerintah, baik pusat, daerah, BUMN harus mengalokasikan minimal proyek-proyek infrastruktur yang menjadi bagian penting penyerapan baja nasional.

“Itu harus diprioritaskan. inovasi bagian yang tidak terpisahkan di dalam membangkitkan ekonomi di era pandemi Covid-19 ini," kata dia, dalam webinar Infrastructure Connect Digital Series dengan tema "Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional dalam Percepatan Pengembangan Infrastruktur".

Selain itu, penegakkan SNI, instrument-instrumen lain, termasuk TKDN menjadi kunci juga untuk menumbuhkan industri baja agar tetap terjaga dari berbagai barang impor yang mungkin seharusnya bisa diproduksi di dalam negeri.

“Konsep yang kami bangun adalah bagaimana utilitas industry ini tetap tumbuh, minimal tidak jatuh. Jadi kami tumbuh ini karena demand yang ada juga tetap bergerak,” jelasnya.

Stephanus Koeswandi, Vice President PT Tata Metal Lestari, perusahaan penyedia Baja Lapis Zinc Aluminium dengan merek Nexalume dan Baja Ringan TASO, memaparkan strategi pelaku usaha dalam menjaga industri baja nasional dalam percepatan infrastruktur di masa pandemi.

Dia menjelaskan, ada dua strategi yang dapat dilakukan pengusaha dalam kondisi ini. Yang pertama adalah strtegi bertahan.

Industri baja harus melakukan inovasi agar tetap berkelanjutan di masa pandemi saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News