Stunting, Ekofeminisme, dan Saran untuk Kaesang PSI

Oleh: Shakina Muannisa,

Stunting, Ekofeminisme, dan Saran untuk Kaesang PSI
Ratusan kader dan pendukung Partai Solidaritas Indonesia atau PSI saat mendaftar di KPU Lombok Timur. Foto: PSI Lombok Timur for JPNN.com

Penelitian mereka menunjukkan bahwa perempuan, terutama di komunitas yang rentan, seringkali lebih terpapar pada dampak buruk lingkungan, yang juga berdampak pada kesehatan anak-anak yang mereka rawat.

Hal ini menciptakan lingkungan yang tidak mendukung tumbuh kembang anak dan berkontribusi pada stunting.

Stunting, yang merupakan kondisi gizi buruk yang memengaruhi pertumbuhan anak-anak, seringkali terkait dengan ketimpangan gender, keterbatasan akses terhadap sumber daya, dan lingkungan yang tidak mendukung.

Peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat membuat mereka rentan terhadap tekanan ekonomi dan lingkungan yang berdampak pada akses mereka terhadap sumber daya dan kesehatan.

Keterbatasan akses terhadap pangan berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, serta sanitasi yang layak memengaruhi kesehatan perempuan dan kesejahteraan anak-anak.

Peran partai politik dalam konteks ekofeminisme sangat signifikan. Mereka memiliki tanggung jawab dalam merumuskan kebijakan yang melindungi lingkungan dan mendorong kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan terkait lingkungan.

Partai politik dapat menjadi motor utama dalam mengadvokasi kebijakan pro-lingkungan dan pro-kesetaraan gender.

Peran partai politik menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini dengan merumuskan kebijakan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Partai politik bisa berperan sebagai agen perubahan dengan memperjuangkan kurikulum yang memasukkan isu-isu lingkungan dan kesetaraan gender

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News