Suami Meninggal, Terpaksa Buka Kursus di Rumah Kontrakan

Suami Meninggal, Terpaksa Buka Kursus di Rumah Kontrakan
Annette Frambach saat ditemui di rumahnya d Sentul City, Bogor. (foto: Lucky Nur Hidayat/Jawa pos)
Suryanto, suami Annette sebelum pulang ke Indonesia, adalah pegawai di perusahaan minyak di London. Di negara itulah Suryanto bertemu Annette, hingga keduanya menikah. Saat itu usia Annette 23 tahun.

Setelah empat belas tahun tinggal di Indonesia, musibah itu datang. Saat itu, 1974, suami Annette meninggal karena sakit. Ditinggal suami, Annette sempat kelimpungan. Apalagi, ketiga anaknya masih kecil-kecil. Karena dituntut harus mencari nafkah, Annette pun memutuskan mencari pekerjaan. Kerja apa" Karena satu-satunya keahliannya adalah menyanyi dan mengajar vokal, pekerjaan Annette tak jauh-jauh dari itu.

Dunia musik dan tarik suara bagi Annette bukan hal asing. Sejak umur enam tahun, dia mengenal musik dari sang nenek. Di tempat asalnya, ketika umurnya 20 tahun, Annette pernah manggung di opera Liege, Belgia. Dia juga jebolan sekolah tinggi musik Conservatoire Royal di Liege, Belgia. Berbekal latar belakangnya ini, sepeninggal suami, Annette lantas membuka kursus vokal. Awalnya dibuka di rumah kontrakan di daerah Kebayoran, Jakarta Selatan. Itu terjadi pada 1974, beberapa bulan setelah sang suami meninggal. "Selain mengajar di rumah kontrakan, saya mengajar keliling," kata wanita yang juga piawai bermain piano ini.

Annete yang merupakan anak pemilik toko dan bengkel alat musik di Belgia itu juga aktif menggelar konser bersama beberapa muridnya di gereja-gereja di sekitar Jakarta. Namanya mulai melambung ketika salah seorang muridnya, Prawaningrum Katamsi, menggondol predikat juara Bintang Radio beberapa kali.

Awalnya Annette Frambach tinggal di Indonesia karena ikut suami pada 1960. Empat belas tahun kemudian, sang suami meninggal dunia. Meski demikian,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News