Suara Desahan dan Kamar Tarif Rp 500 Juta di LP Sukamiskin

Suara Desahan dan Kamar Tarif Rp 500 Juta di LP Sukamiskin
Kalapas Sukamiskin Wahid Husen memakai rompi tahanan usai diperiksa KPK di Jakarta, Sabtu (21/7). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Saat melintas di depan ruangan itu, suara aneh terdengar. Seperti orang mendesah. Desahannya sangat jelas. Namun, FAJAR tidak sempat berlama-lama di sana. Takut ketahuan menguping.

Tulisan "Gudang" di atas ruangan itu hanya kamuflase. Pada kunjungan sebelumnya, FAJAR mendengar cerita tentang bilik asmara itu. Dari sumber berinisial A, kamar itu sengaja disiapkan bagi penghuni yang ingin menyalurkan hasratnya.

Tentu harus bayar jika ingin menggunakannya. Rp500 ribu dan Rp1 juta. Di sana ada dua kamar. A sendiri adalah penjaga kamar itu. Tugasnya pegang kunci dan membersihkan.

Informasi yang beredar di Sukamiskin, bilik asmara itu dikendalikan oleh salah satu warga binaan. "Saya dapat gaji dari sini (jaga kamar)," ujar A, ketika itu.

Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) adalah salah satu penghuninya. Namun, saat ingin dikonfirmasi terkait kondisi terkni di lapas tersebut, IAS enggan berkomentar.

"Tabe, mohon maaf. Saya tidak bisa kasih info. Sebaiknya kita (Anda) hubungi petugas," kata Ilham via WhatsApp.

Selain bisnis bilik asmara, Lapas Sukamiskin juga menyediakan aneka fasilitas lain. Jika lelah, penghuni bisa refleksi. Salon juga tersedia.

Ketika malas olahraga di ruang terbuka, penghuni bisa menggunakan fasilitas gym. Bagi yang suka main musik, ruang nge-band tersedia alatnya. Pokoknya, apa saja ada di sana. Lengkap.

OTT KPK di LP Sukamiskin menguak fakta adanya sejumlaf fasilitas untuk napi berkantor tebal di dalam kawasan penjara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News