Suara Warga Korban Tsunami: Daging Banyak Tetapi Nasi Tidak Ada

Suara Warga Korban Tsunami: Daging Banyak Tetapi Nasi Tidak Ada
Warga menunggu penyaluran hewan kurban dari Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud, Senin (12/8). Foto: Mesya/JPNN.com

Sebenarnya ada 8 ekor sapi dan 6 kambing yang disumbangkan DWP Kemendikbud. Namun, itu dibagi untuk dua wilayah lainnya juga yaitu Kecamatan Cadasari dan Carita, Kabupaten Pandeglang.

Banyak cerita yang terungkap dari masyarakat. Setiap kali ada Iduladha, mereka pasti senang karena bisa makan daging. Isney, buruh tani di Desa Kramatlaban mengungkapkan, sangat jarang mereka mendapatkan pasokan daging dari Kabupaten Serang. Selain jaraknya yang cukup jauh dari kota, masih banyak wlayah miskin di Serang.

"Mungkin karena banyak desa miskin, makanya tidak bisa meng-cover semua. Kami baru dapat sumbangan sapi dari Kemendikbud saja," ujar bapak dua anak ini saat ditemui JPNN, Senin (12/8).

BACA JUGA: Ibu-ibu dari Kemendikbud Tidak Mau Sembarangan Salurkan Hewan Kurban

Dia mengungkapkan, ada 350 kepala keluarga yang tinggal di Desa Kramatlaban. Hampir semuanya hidup di bawah garis kemiskinan. Kalaupun ada yang agak mapan bisa dihitung dengan jari.

Penduduknya sebagian besar jadi buruh tani dengan upah Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Dia mengungkapkan, tanah luas dan rumah bagus itu milik warga pendatang. Rumah warga asli, mayoritas hanya gubuk dengan lantai tanah.

Isney dan para laki-laki di Desa Kramatlaban ini sebenarnya ingin mendapatkan pekerjaan layak. Namun, tidak ada pekerjaan lain selain buruh tani. Mereka enggan merantau ke Jakarta karena menurutnya itu bukan solusi tepat.

Akhirnya, para wanitanya yang memilih kerja jadi TKW. Sebagian lagi bekerja jadi asisten rumah tangga di Jakarta dan sekitarnya.

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbud juga menyalurkan hewan kurban ke warga korban tsunami Pandeglang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News