Subsidi Premium? Dirut Pertamina: Tanya ke Pemerintah

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menegaskan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas menghapus bahan bakar minyak (BBM) berjenis premium dengan research octane number 88.
Asalkan, kebijakan itu nantinya demi kebaikan nasional. "Jadi, kalau itu demi kebaikan nasional sudah pasti Pertamina akan menindaklanjuti sesuai kebijakan pemerintah terhadap bagaimana pengamanan pasokan BBM bagi masyarakat," kata Dwi menjawab wartawan usai bertemu Jaksa Agung HM Prasetyo di Kejaksaan Agung, Selasa (23/12).
Dia pun yakin, kalau harga BBM bersubsidi dan yang bukan, selisih harganya tak terlalu jauh maka orang-orang pasti akan memilih bahan bakar yang kualitasnya lebih baik. "Jadi, kalau antara subsidi dan non subsidi tidak terlalu jauh, pasti orang akan bergeser yang lebih baik kualitasnya," katanya.
Lantas kalau dihapus, subsidi premium akan dialihkan kemana? "Itu yang harus ditanya ke pemerintah, bagaimana kebijakan pemerintah. Tapi, pertamina siap saja apapun yang dilakukan pemerintah untuk mengamankan pasokan BBM ke masyarakat," ungkap mantan Dirut PT Semen Indonesia itu.
Dia mengatakan, kalau nanti terealisasi maka itu akan membutuhkan waktu untuk sosialisasi. "Tentu nanti akan butuh waktu bagaimana Pertamina siapkan fasilitasnya dan sosialisasi ke masyarakat," katanya.
Dwi mengatakan, banyak hal yang harus pararel termasuk bagaimana kebijakan pemerintah nanti berkaitan rekomendasi itu. (boy/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menegaskan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas menghapus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Chaidir Minta Peserta Seleksi PPPK tak Tergoda Rayuan Oknum yang Menjanjikan Kelulusan
- Pemprov Jateng: PLTS Off-Grid Bebas Dipasang Mandiri Tanpa Tergantung PLN
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- Haidar Alwi Nilai Jenderal Listyo Sigit Kapolri Terbaik Sepanjang Masa