Sudah Banyak Warga Meninggal Kesetrum Layangan Bertali Kawat

Sudah Banyak Warga Meninggal Kesetrum Layangan Bertali Kawat
Pihak keluarga nampak begitu terpukul mengetahui Agustami meninggal dunia di IGD RS Yarsi, Pontianak, Jumat (25/1). Foto: Abdul Halikurrahman/Rakyat Kalbar/JPNN.com

"Kecelakaan bisa terjadi terhadap siapa saja, baik anak muda, orangtua, bahkan cucu kita nantinya,” lugasnya.

Muda sangat paham, bermain layangan merupakan sebuah hobi. Permainan bahkan sudah ada sejak dahulu. Namun layangan tersebut hendaknya dimainkan secara tepat. Sehingga tidak membahayakan atau merenggut nyawa manusia. “Artinya tidak menggunakan tali kawat," tegas Muda.

Ketua Komunitas Peduli Listrik (KPL) Ponti ana Banjaria mengatakan, dampak tali kawat layangan tak hanya merugikan materi. Tapi juga non materi. Kasus dua bocah tersengat listrik akibat menarik tali kawat layangan di Kubu Raya seharusnya memberi pukulan telak bagi pemerintah daerah dan stakeholder lainnya. "Dan kemarin terjadi lagi di kawasan Kota Pontianak, satu tewas dan tiga lainnya masih selamat," katanya.

Dijelaskan dia, KPL sebelumnya sudah melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama stakeholders. Tujuannya memerangi layangan kawat dan galasan. Bahkan sudah ada penandatanganan bersama memerangi dan menindak tegas layangan bertali kawat.

Melihat korban layangan semakin bertambah, pihaknya meminta pemerintah daerah segera melakukan tindakan tegas. Terapkan Perda Ketertiban Umum untuk layangan bertali kawat kawat dan galasan.

"Kita tidak ingin kembali jatuh korban akibat kawat layangan. Kami sebagai bagian dari masyarakat mendesak pemain layangan dengan kawat maupun galasan ditindak tegas," lugasnya.

Pembuat atau produsen layangan, kawat dan gelasan juga mesti ditindak. Meski sebagai pendapatan perekonomiannya. "Namun pemerintah juga harus dapat memberikan solusi pengganti sumber penghasilan mereka," tuntas Ponti.

BACA JUGA: Kronologis Agustami Tewas akibat Kawat Tali Layangan

Sudah beberapa nyawa melayang akibat permainan layangan bertali kawat di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News