Sudah Puluhan Kantong Jenazah Dibuka, Mencari Dua Anaknya

Sudah Puluhan Kantong Jenazah Dibuka, Mencari Dua Anaknya
Warga korban gempa dan tsunami di Sulteng mencari sisa-sisa bantuan logistik yang tercecer. Foto: RURY JAMIANTO/RADAR TARAKAN

“Ketika itu menjelang magrib, saya sedang berada di luar rumah. Antara rumah dan saya itu jaraknya kurang lebih 10 meter. Dua anak perempuan saya Nabila (12) dan Putri (16) saat itu sedang berada di dapur, satunya masak dan satunya lagi mencuci. Sedangkan yang kecil bermain di luar rumah,” kenangnya ditemui baru-baru ini.

Saat itulah kejadian berlangsung. Tak ada peringatan sama sekali, tiba-tiba tanah bergoyang dengan sangat kencangnya. Tak selesai, tanah dari dalam terdorong ke atas membuat Kahar dipisahkan dengan anak-anaknya.

“Saya sudah enggak bisa ke mana-mana. Bangunan semua runtuh, posisi rumah yang ada dua anak saya berjalan begitu cepat. Saya hanya bisa berteriak memanggil mereka, namun seperti tak ada gunanya lagi,” katanya.

Kahar tak tahu bagaimana nasib kedua anak kesayangannya itu. Selama kurang lebih sejam kejadian itu, ia mencoba mencari anak-anaknya. Namun ia tak tahu harus dimulai dari mana. Pasalnya, seluruh rumah sudah hancur tak beraturan.

Bahkan, jalanan di Balaroa sudah seperti lokasi yang tak dapat dikenali, ditambah lagi tak penerangan lampu sama sekali. “Anak kecil saya Ari yang berusia 3 tahun itu selamat karena saya suruh keluar saat itu. Hanya kedua kakaknya ini hingga sekarang belum ketemu,” katanya.

Kahar tak tahu harus berbuat apa lagi. Setiap sudut jalan di Balaroa sudah ia kunjungi. Bahkan setiap mendengar ada penemuan mayat oleh petugas ia bergegas menuju lokasi itu, sekadar untuk mencari tahu apakah itu anak-anaknya yang ia cari selama ini.

“Saya sudah seperti orang gila, ke mana saya bisa pergi untuk mencari anak saya. Bahkan, saya puluhan kantong jenazah sudah saya buka untuk mencari wajah-wajah anak saya itu,” tangis Kahar.

Kahar berharap anak-anaknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Dan berharap mukjizat Tuhan.

Akibat likuifaksi yang menyertai gempa dan tsunami di Sulteng beberapa waktu lalu, banyak warga yang hingga kini belum ditemukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News