Sudah Saatnya Indonesia Menuju Energi Terbarukan

Sudah Saatnya Indonesia Menuju Energi Terbarukan
Transisi energi bersih tidak hanya akan bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga anggaran pemerintah Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Philip Gass, Senior Policy Advisor and Lead of IISD’s Indonesia program. Foto dok IISD

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil mengurangi ketergantungan fiskal pada pendapatan dari produksi bahan bakar fosil dengan tetap mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi sebagai sumber pendapatan pemerintah.

Hal ini disimpulkan dari laporan dari Global Subsidies Initiative of the International Institute for Sustainable Development.

Laporan bertajuk, “Selepas Bahan Bakar Fosil, Transisi Fiskal Indonesia,” ini menelusuri bagaimana Indonesia membebankan pajak dan mensubsidi minyak, gas, batubara, dan listrik.

"Transisi energi bersih tidak hanya akan bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga anggaran pemerintah Indonesia," kata Philip Gass, Senior Policy Advisor and Lead of IISD’s Indonesia program.

Pendapatan pemerintah dari sektor hulu minyak dan gas Indonesia turun drastis dari 35 persen pada 2001 menjadi hanya 6 persen (kurang dari 1 persen dari PDB) pada 2016.

Dengan penurunan produksi serta ekspor minyak dan gas plus harga yang tidak pasti di pasar dunia, pendapatan dari sektor bahan bakar fosil berisiko terjun lebih jauh dalam waktu dekat.

Dalam beberapa dekade terkahir, pemerintah Indonesia berupaya mendorong pengembangan sektor manufaktur, keuangan, dan lainnya. Seiring dengan pertumbuhan, sektor-sektor tersebut membayar pajak lebih besar.

“Indonesia dapat menumbuhkan ekonominya tanpa memperluas ekstraksi bahan bakar fosil, meskipun sebenarnya ada lebih banyak yang dapat dilakukan untuk membangun sektor energi bersihnya,” kata Philip Gass.

Investasi untuk energi terbarukan yang disokong efisiensi energi, diyakini dapat mendorong diversifikasi ekonomi Indonesia dan transisi fiskal akan makin tidak bergantung pada bahan bakar fosil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News