Sudah Saatnya Masyarakat Ubah Perilaku Dalam Menggunakan BBM  

Sudah Saatnya Masyarakat Ubah Perilaku Dalam Menggunakan BBM  
Ilustrasi pengisisan BBM ke kendaraan. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Berry Nahdian Furqon menilai pascapandemi  COVID-19 merupakan saat yang tepat bagi masyarakat untuk mengubah perilaku pemakaian bahan bakar minyak (BBM).

Karena dengan menggunakan BBM beroktan tinggi, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan saja, tetapi juga kesehatan. Pasalnya, penggunaan BBM RON tinggi yang ramah lingkungan tidak cukup hanya dilakukan melalui regulasi.

“Selain itu, kita juga harus mendorong perubahan perilaku ramah lingkungan. Dan sekarang saat yang tepat untuk berubah,” kata Berry.

Berry juga sependapat dengan pernyataan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RM Karliansyah.

Di mana dalam seminar virtual pekan lalu, Karliansyah mengatakan bahwa semua elemen harus mempertahankan perilaku bagus saat pandemi COVID-19, yang berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca.

Antara lain dengan menjaga bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, memperbaiki manajemen lalu lintas, pengembangan sistem transportasi massal, dan pengembangan hutan kota.

“Saya setuju. Momentum ini memang harus dimanfaatkan. Apalagi, penurunan emisi gas rumah kaca juga sangat berdampak baik bagi kesehatan, termasuk kesehatan sistem pernafasan. Ini bisa menjadi modal ketahanan tubuh dalam melawan pandemi COVID-19. Ini juga demi anak cucu kita ke depan,” terang Berry

Perubahan perilaku, lanjut Berry, sangat besar perannya dalam memperbaiki kualitas udara. Sebab, dampak positif BBM RON tinggi baru terlihat jika digunakan secara masif. Jika porsinya kecil, perbaikan kualitas udara tidak nyata.

Karena dengan menggunakan BBM beroktan tinggi, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan saja, tetapi juga kesehatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News