Sudahkah Indonesia Memiliki Sistem Pelacakan Kontak COVID-19 yang Benar?

Sudahkah Indonesia Memiliki Sistem Pelacakan Kontak COVID-19 yang Benar?
Petugas kesehatan mengambil sampel usap pekerja kereta komuter saat tes di tengah wabah virus corona (COVID-19), di Bogor, Jawa Barat (27/04/2020). (Supplied: ANTARA FOTO/ Arif Firmansyah.)

Jadi, menaikkan RLI akan memperlambat angka kematian dan sebaliknya, jika tidak menaikkan RLI, kematian akan bertambah banyak.

Di Indonesia, menurut peta rasio-lacak isolasi Kawal COVID-19, provinsi yang sudah memenuhi kriteria ini adalah Kalimantan Barat, Kepulauan Riau dan Riau. 

Sudahkah Indonesia Memiliki Sistem Pelacakan Kontak COVID-19 yang Benar? Photo: Seorang tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran shift di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/07/2020).
(Supplied: ANTARA FOTO/Fauzan)

 

Sementara daerah-daerah yang memiliki rasio lacak-isolasi rendah menjadi penyumbang besar kasus-kasus COVID-19 di Indonesia, seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan.

"Jadi, kami menegaskan, kalau memang belum memiliki kemampuan testing, setidaknya lacak dan karantinalah 30 orang untuk setiap kasus positif. Ini adalah angka yang bisa menjadi matriks sampai ke puskemas," tutur Ronald.

Untuk itu, menurut Ronald, perlu ada pemahaman bersama dan penyesuaian kebijakan, terutama soal kompensasi, bagi mereka yang harus diisolasi dalam penerapan pelacakan sesuai RLI.

Sampai tanggal 9 Agustus 2020, total kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 126.299, dengan jumlah kematian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tercatat sebanyak 6.254 orang.

Sementara jumlah spesimen rata-rata mingguan dan orang yang dites dalam tujuh hari terakhir masing-masing adalah 22.314 dan 11.669.

Mendeteksi dini penularan serta pelacakan kontak setelah seseorang dinyatakan positif tertular virus corona menjadi bagian penting dalam menangani pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News