Sudi Nusantara

Oleh: Dahlan Iskan

Sudi Nusantara
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Suatu saat Sudi lagi cek kesehatan ke RSPAD. Di situ bertemulah dokter Terawan yang masih berpangkat mayor. Itulah perjumpaan pertama mereka secara langsung.

Dalam perjumpaan itu, Mayor Terawan curhat ke Sudi: minta dibelikan alat untuk DSA. "Saya punya keahlian di bidang itu, tetapi tidak ada alatnya," ujar Terawan seperti yang diingat Sudi.

"Pak Terawan menjelaskan betapa pentingnya alat itu. Cara menjelaskannya bagus dan mudah dipahami. Namun, saya ya tetap tidak mengerti," ujar Sudi merendah.

Kepada Terawan, Sudi menjelaskan bahwa ia bukan pejabat yang punya wewenang mengadakan alat itu. "Wewenang mengusulkan pun tidak punya," ujar Sudi.

Namun, Sudi mengatakan akan berusaha membantu Terawan.

Sudi pun lantas menemui Kepala Staf Umum TNI Letjen Supriadi. Yang ditemui juga tidak bisa memberikan janji apa pun –kecuali sebatas akan mengusahakan untuk mengusulkan. "Jangan harap empat tahun sudah berhasil," ujar yang ditemui Sudi.

Belakangan Sudi pun sudah lupa soal itu. Kesibukan lain begitu banyak. Apalagi Sudi lantas pensiun dari dinas militer.

Empat tahun kemudian Sudi menjadi sekretaris kabinet. Sedang Terawan tetap di RSPAD dan pangkatnya pun masih tetap mayor. Saat itulah si mayor menghadap sang menteri.

Sudi menjalani vaksinasi Vaksin Nusantara dan memenuhi seruan Presiden Jokowi untuk mencintai produk dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News