Sudirman Said Minta Masyarakat Percaya Pada Langkah Pemerintah
Di lain hal, adanya pandemi Covid-19 juga membuat anak-anak kesulitan belajar tatap muka. Belajar di kelas ditiadakan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Sekarang mereka tinggal di keluarga, gak bisa sekolah juga, tidak bebas keluar rumah karena risiko tertular," terangnya.
Menurut Sudirman, secara psikologis lebih berat sekarang. Pandemi ini pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat Indonesia menghindari penularan virus corona. Tameng utamanya, harus patuh protokol kesehatan juga berdiam di rumah atau mengurangi mobilisasi.
Setahun belakangan pemerintah juga sudah berupaya dalam menghadapi krisis pandemi. Namun demikian, semua jangan lengah dan bosan untuk meminimalisir penularan SARS Cov 2.
Sayangnya, membangun kepercayaan masyarakat agar segera pulih dari bencana juga tidak mudah. Sudirman mencontohkan, di tahun pertama kantor BRR sempat diserbu massa dan diduduki.
"Tetapi kami jelaskan jadwal pembangunan, sampaikan progress dan tantangan, apa adanya," tuturnya.
Butuh keterbukaan dalam menghadapi krisis. Masyarakat di Indonesia juga sedang menghadapi masalah yang sama saat ini.
"Kuncinya keterbukaan dan menyampaikan kondisi apa adanya. Mengajak masyarakat berbagi penderitaan demgan sesama," lanjutnya.
Sudirman Said meminta masyarakat untuk percaya kepada pemerintah dalam penanganan krisis pandemi.
- Sudirman Said Sebut Jokowi Lebih Parah dari Soeharto
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Timnas AMIN: Kekuasaan Akan Cenderung Menyimpang, Perlu Penyeimbang
- Sudirman Said Sebut Timnas AMIN Fokus Menyelesaikan Tugas Elektoral dan Menyelamatkan Demokrasi
- Timnas AMIN: Cacat Pemilu 2024 Dimulai dari Tahap Desain, Bukan Hanya di Pencoblosan
- Prihatin dengan Etika Berpolitik, Alumni UNEJ Serukan Pertobatan Penyelenggara Negara