Sudirman Said Pimpin Tim Sinkronisasi Anies-Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ditunjuk sebagai ketua tim sinkronisasi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiago Uno (Anies-Sandi).
Tim ini beranggotakan aktivis perempuan Edriana Noerdin, mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo, mantan Sekretaris Daerah DKI Fadjar Pandjaitan, advokat Rikrik Rizkiyana, pakar tata kota Marco Kusumawijaya, mantan deputi di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan M. Hanief Arie Setyanto, dan pegiat gerakan sosial dan lingkungan hidup Untoro Hariadi.
Menurut Anies, tim sinkronisasi bekerja untuk melakukan persiapan selama menunggu pelantikan pada Oktober mendatang. Dengan begitu, dia berharap ketika dilantik bisa langsung bekerja melayani masyarakat.
"Jadi kami langsung kerja dan turun ke lapangan, tanpa perlu persiapan lagi," kata Anies usai rapat pembubaran Tim Kampanye Anies-Sandi di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (9/5) malam.
Anies menekankan tugas utama tim adalah menyusun referensi dan menerjemahkan program-program dan janji kerja Anies-Sandi ke dalam RAPBD 2018 dan RPJMD 2018.
Anies-Sandi juga menunjuk tiga orang menjadi juru bicara, yakni Naufal Firman Yursak, Hartono Iggi Putro, dan Alexander Yahya Datuk.
"Semua urusan komunikasi Anies-Sandi, tim pengarah, dewan pakar dan tim sinkronisasi melalui jubir," ucap Anies.(gil/jpnn)
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ditunjuk sebagai ketua tim sinkronisasi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Sudirman Said Sebut Jokowi Lebih Parah dari Soeharto
- Timnas AMIN: Kekuasaan Akan Cenderung Menyimpang, Perlu Penyeimbang
- Sudirman Said Sebut Timnas AMIN Fokus Menyelesaikan Tugas Elektoral dan Menyelamatkan Demokrasi
- Timnas AMIN: Cacat Pemilu 2024 Dimulai dari Tahap Desain, Bukan Hanya di Pencoblosan
- Prihatin dengan Etika Berpolitik, Alumni UNEJ Serukan Pertobatan Penyelenggara Negara
- Sikap Kritis Akademisi terhadap Rezim Jokowi Diyakini Bakal Tambah Suara Anies-Muhaimin