Sugianto Tandio, Pelopor Kantong Plastik Ramah Lingkungan

Manfaatkan Tepung Ketela, Siap Masuk Pasar Tradisional

Sugianto Tandio, Pelopor Kantong Plastik Ramah Lingkungan
INOVATIF: Sugianto Tandio memperlihatkan hasil produksinya tas plastik ramah lingkungan di pabriknya di Cikupa, Tangerang, Banten (10/3/). Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos
 

Berbekal kekhawatiran tersebut, dia lantas mengamati kondisi lingkungan di sekitar. Sekitar sepuluh tahun lalu, dia lalu mengelilingi aliran Sungai Citarum. Mata Sugianto terbelalak saat itu ketika melihat sebagian permukaan sungai tertutup sampah plastik. Bahkan, sampah tersebut terus terbawa aliran sungai hingga ke laut lepas.

 

Tidak betah dengan suara deru mesin, Sugianto lantas mengajak berbincang di ruang kerjanya. Dia lantas menjelaskan, sejatinya kantong plastik itu merupakan benda organik. Menurut pria 47 tahun tersebut, plastik merupakan turunan dari minyak, sedangkan minyak terbuat dari plankton. "Jika dirunut, plastik itu kan barang organik," jelasnya.

 

Apa pun bentuknya, Sugianto menyebut kantong plastik itu musuh lingkungan. Dia menjelaskan, massa molekul yang terkandung dalam plastik cukup tinggi. Kandungannya mencapai 5,5 juta molekul dalam 1 gram-sentimeter kubik.

 

Nah, tingginya massa molekul yang terkandung dalam plastik tersebut membuat plastik cukup kuat. Plastik yang menjadi sampah dan dibuang di tempat pembuangan sampah tidak bisa langsung dihancurkan oleh mikroba. "Mikroba tidak kuat memakan plastik," katanya.

Penemuan teknologi pembuatan kantong plastik seratus tahun silam konon merupakan terobosan. Namun, 50 tahun kemudian, muncul kesadaran bahwa kantong

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News