Sugiyanto Minta DPRD Usut Proyek LRT

Sugiyanto Minta DPRD Usut Proyek LRT
Proyek LRT Kelapa Gading-Velodrome. Foto: M Adil/JPNN

“Jadi pokok masalah proyek LRT Kelapa Gading-Velodrom Rawa Manggun itu bukan hanya masalah keselamatan penumpang, tetapi juga ada masalah dugaan wanprestasi PT Jakpro yang ditugaskan untuk melakukan percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana kereta api ringan/light rail transit untuk mendukung kelancaran transportasi pada penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018, ” tuturnya.

Oleh karenanya Sugiyanto berharap Pemprov DKI dan DPRD Jakarta segera bertindak. Untuk dapat mengungkap masalah proyek sepanjang 5,8 km dengan anggaran Rp6,8 triliun tersebut.

DPRD DKI dapat segera membentuk Pansus Penyertaan Modal Daerah ( PMD ) PT Jakpro dan proyek LRT Jakarta. Sedangkan Pemprov DKI Jakarta dapat segera melakukan pergantian jajaran pimpinan PT Jakpro dan PT LRT Jakarta yang dianggap bertanggungjawab atas masalah tersebut.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku sejak awal kecewa mendengar LRT Jakarta fase I rute Kelapa Gading-Velodrome batal digunakan saat Asian Games 2018. Ia pun berencana memanggil direksi PT Jakpro, selaku pelaksana proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 6,8 triliun dari APBD tersebut.

“Warga Jakarta sangat kecewa LRT gagal dioperasikan saat Asian Games. Padahal anggaran sudah diberikan dengan nilai pantastis, dan diambil dari pajak rakyat. Kami akan panggil direksi Jakpro pekan ini,” tegas Taufik.

Taufik mengaku telah berkoordinasi dengan anggota DPRD lainnya, dan seluruhnya setuju untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan pelat merah itu. Selain itu, panitia khusus (pansus) LRT yang telah dibentuk juga segera digulirkan dalam waktu dekat. “Proyek LRT kan sudah ditargetkan selesai sebelum Asian Games. Tapi kenyataanya target tidak tercapai. Artinya ada pelanggaran yang dilakukan,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Proyek LRT Jakarta PT Jakpro Iwan Takwin pada wartawan berkilah, saat ini pihaknya tengah fokus dalam melakukan uji coba operasi sebagai persyaratan untuk mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah itu, baru operasi normal dapat dilaksanakan.

Menurutnya, LRT bukan transportasi yang akan digunakan para atlet ajang olahraga terbesar se-Asia itu. Melainkan ada bus-bus khusus dari Transjakarta sebagai sarana mobilitas baik atlet maupun ofisial.

Sejumlah pihak mempertanyakan proyek Light Rail Transit ( LRT ) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrom Rawa Manggun, yang tak kunjung beroperasi

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News