Suhardi Alius Beberkan Cara Menekan Radikalisme

Selain itu, ia juga menyampaikan program deradikalisasi yang kini digunakan oleh pemerintah Indonesia dalam menekan radikalisme. Di mana program ini telah memberikan hasil yang cukup siginifikan karena dilakukan secara masif.
Suhardi menjelaskan, deradikalisasi dimaksud dengan menggunakan pendekatan kultur dan keagamaan seperti pertemuan dengan keluarga teroris dan rehabilitasi bagi mereka yang telah sadar.
BNPT juga menggunakan pendekatan narasi agama yang lunak dan toleransi untuk menekan pengaruh paham-paham ekstrem seperti takfiri yang banyak merusak pengikut radikalisme terorisme.
Ia menegaskan bahwa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional selalu berkomitmen dengan mekanisme penanggulangan terorisme yang disepakati oleh dunia internasional. Indonesia juga konsisten menanggulangi fenomena ini secara terus menerus.
2nd International Meeting on Counter Terrorism ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI (purn) Wiranto.
Pertemuan internasional diikuti negara-negara dari seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Perancis, Rusia, Australia, dan lain-lain. (jos/jpnn)
NUSA DUA - Terorisme musuh bersama semua bangsa. Karena itu, seluruh bangsa di seluruh dunia harus kerja sama dalam melakukan penanggulangan terorisme.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia