Suharso dan Amplop Kiai
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Partai ini pun menjadi sasaran operasi intelijen dengan menyusupkan agen-agen intelijen ke dalam partai.
Salah satu konflik yang fenomenal adalah kemunculan J. Naro sebagai ketua umum PPP.
Nama ini tidak dikenal sebelumnya. Ia secara tiba-tiba muncul dan kemudian bisa mengambil alih kendali partai.
Orang pun mencurigai ada penyusupan intelijen dalam kemunculannya.
Pada 1979, Naro mendeklarasikan diri sebagai ketua umum dengan dukungan dari pemerintah Orde Baru.
Ia dikenal sebagai mantan jaksa yang kemudian menjadi politikus dengan menjadi anggota Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).
Kemudian, Parmusi melebur ke dalam PPP melalui kebijakan fusi di masa Orde Baru.
Naro dianggap orang misterius. Inisial namanya pun diartikan macam-macam. Ada yang menyebutnya Jailani Naro, ada pula yang menyebutnya John Naro.
Hanya dengan satu isu 'amplop kiai’ saja, seorang ketua umum bisa didongkel dengan relatif mudah dan dalam waktu singkat.
- Pesan Mardiono Saat Hadiri Pelantikan Gubernur Papua Pegunungan & Bangka Belitung
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Cegah Konflik Meluas, Polisi Bersiaga di Universitas Malahayati
- Mardiono Tegaskan Pentingnya Kebersamaan dalam Kegiatan Bukber Kader PPP
- DPC Solo Raya Dorong Mardiono Jadi Ketum PPP 2025-2030, Ini Alasannya
- Tradisi Partai Persatuan Pembangunan Gelar Peringatan Malam Nuzululquran