Suharso dan Amplop Kiai

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Suharso dan Amplop Kiai
Suharso Monoarfa. Foto: Ricardo/JPNN.com

Partai ini pun menjadi sasaran operasi intelijen dengan menyusupkan agen-agen intelijen ke dalam partai.

Salah satu konflik yang fenomenal adalah kemunculan J. Naro sebagai ketua umum PPP. 

Nama ini tidak dikenal sebelumnya. Ia secara tiba-tiba muncul dan kemudian bisa mengambil alih kendali partai. 

Orang pun mencurigai ada penyusupan intelijen dalam kemunculannya.

Pada 1979, Naro mendeklarasikan diri sebagai ketua umum dengan dukungan dari pemerintah Orde Baru. 

Ia dikenal sebagai mantan jaksa yang kemudian menjadi politikus dengan menjadi anggota Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). 

Kemudian, Parmusi melebur ke dalam PPP melalui kebijakan fusi di masa Orde Baru. 

Naro dianggap orang misterius. Inisial namanya pun diartikan macam-macam. Ada yang menyebutnya Jailani Naro, ada pula yang menyebutnya John Naro. 

Hanya dengan satu isu 'amplop kiai’ saja, seorang ketua umum bisa didongkel dengan relatif mudah dan dalam waktu singkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News