Suharso dan Amplop Kiai

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Suharso dan Amplop Kiai
Suharso Monoarfa. Foto: Ricardo/JPNN.com

Insiden ini membuka spekulasi bahwa kepemimpinan Suharso tidak mengakar, atau kepemimpinannya tidak mendapatkan dukungan dari elite partai maupun akar rumput partai.

Baca Juga:

Sejak terbentuk dari penggabungan partai-partai berasas Islam di era Orde Baru 1970, partai ini menjadi langganan konflik internal. 

Tradisi konflik internal terus berlangsung sampai dengan orde Reformasi.  

Sekarang, tradisi itu muncul lagi dan hampir bisa dipastikan bukan konflik internal yang terakhir.

Karena seringnya terjadi perpecahan internal dan tidak ada persatuan, partai ini tidak bisa membangun soliditas di antara para elite dan dengan pendukung di akar rumput. 

Partai ini pun diledek sebagai partai yang tidak pernah bersatu dan tidak pernah membangun, meskipun namanya Partai Persatuan Pembangunan.

Di era Orde Baru, partai ini menjadi sasaran pelemahan oleh operasi kekuasaan. 

Sebagai partai gabungan partai-partai Islam, PPP menjadi incaran pelemahan karena dianggap sebagai ancaman terhadap rezim Orde Baru. 

Hanya dengan satu isu 'amplop kiai’ saja, seorang ketua umum bisa didongkel dengan relatif mudah dan dalam waktu singkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News