Suhendra Hadikuntono Bekerja dalam Sunyi

Suhendra Hadikuntono Bekerja dalam Sunyi
Suhendra Hadikuntono. Foto: Dok Pri

Suhendra begitu gemas dengan kondisi semakin maraknya mafia sepak bola di Indonesia. Dia dibantu beberapa orang kemudian membentuk KPSN dan hebatnya Suhendra pula yang membiayai semua kegiatan KPSN.

Dia bahkan membiayai sebagian kegiatan operasional aparat kepolisian untuk menangkap para mafia sepak bola.

Suhendra pula yang membiayai beberapa pertemuan KPSN dengan pemilik suara (voters) PSSI. 

Saat saya tanya, sudah habis berapa untuk membongkar mafia sepak bola ini? Beliau hanya tersenyum kecil, "Hanya beberapa M-lah,"

Kemudian saya kejar lagi, apakah Bapak punya niat menjadi Ketua Umum PSSI? Dia menggeleng keras.

"Saya tidak ingin jadi apa-apa. Saya hanya ingin sepak bola Indonesia kembali ke marwahnya sebagai alat pemersatu dan kebanggaan bangsa dan negara,”

Saya diam. Tercenung. Kemudian saya iseng bertanya, kalau ditawari Presiden Jokowi untuk menjadi menteri, Bapak bersedia? Beliau menggeleng,

"Saya tidak ingin jabatan apa-apa, Mas Rudi. Saya hanya ingin jadi pejuang bagi NKRI saja. Kalaupun Pak Jokowi memanggil saya untuk mengabdi membantu beliau, saya akan minta ditempatkan di tempat kering yang tidak ada uangnya, agar saya bisa total dan fokus mengabdi untuk negeri ini. Karena secara materi alhamdulillah saya sudah banyak diberikan rezeki oleh Allah SWT. Kalau tidak dipanggil, saya akan tetap berbuat apa pun yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan NKRI,”

Saya berkesempatan makan siang dan berbincang banyak hal dengan sosok yang baru saya kenal. Namanya, Suhendra Hadikuntono, seorang pria sederhana dan rendah hati, suami tercinta dari sahabat saya, Kezia Kharisma.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News