Suka Meludahi dan Memarahi Guru di Depan Murid, Kepsek Ini Minta Diganti

Suka Meludahi dan Memarahi Guru di Depan Murid, Kepsek Ini Minta Diganti
Ilustrasi

jpnn.com - BATAM - Puluhan Guru SMP 10 Seipanas, Batam meminta Kepala Sekolah mereka diganti. Sang kepsek dianggap bertindak sewenang-wenang terhadap anak buahnya. Salah satu yang dilakukan adalah memarahi guru didepan siswa. 

Bahkan ada yang diludahi jika sang guru terlambat masuk sekolah. Pengajar yang merasa teraniaya membuat surat kepada DPRD Kota Batam, Wali Kota Batam, Dinas Pendidikan (Disdik) serta instansi lainnya.   

"Setahu saya pemimpin itu bisa mengayomi. Ini anak buahnya dimaki-maki di depan umum," ungkap Agus Guru Olahraga SMPN 10 Batam di depan Anggota Komisi IV yang sidak ke sekolah, Kepala Sekolah SMPN 10 Fahrul, serta majelis guru, Senin (30/3).

Seluruh pekerjaan yang dilakukan anak buahnya selalu disalahkan."Ini salah, berbuat itu juga salah," katanya lagi. Akhirnya, lanjut Agus guru tidak bisa berbuat banyak. "Mati ketakutan, bagaimana mau menetralisirnya," ungkapnya.

Terjadi kelompok guru yang pro dan kontra dengan kepemimpinan Fahrul. Mereka saling menjelekan, suasana sekolah yang terletak di Seipanas ini tidak nyaman. "Kalau saya salah, tidak apa-apa dipanggil ke ruangan. Ditampar pun saya rela. Ini tidak, dimarahin di depan umum," kata pria yang sudah dipenuhi uban ini.

Rizal, Sekuriti SMPN 10, juga pernah melihat kesewenang-wenangan kepala sekolah. "Waktu itu guru Bahasa Ingris, Nurmaeti telat masuk. Langsung dia (Kepsek) meludah sambil bilang" tai kucinglah," ungkap Rizal.

Menurutnya, Nurmaeti disalahkan hanya karena meminta izin melalui Wakil Kepala Sekolah, sehingga datang terlambat. "Mungin minta izinnya harus sama dia (Kepsek)," ungkapnya lagi.

Antonius Yudi, guru SMPN 10 lainnya mengatakan, seringnya Kepala Sekolah memrahi guru di depan murid membuat profesi mereka dilecehkan. "Karena sudah banyak yang menjadi korban, kami adukan kepada pihak komite sekolah," bebernya.

BATAM - Puluhan Guru SMP 10 Seipanas, Batam meminta Kepala Sekolah mereka diganti. Sang kepsek dianggap bertindak sewenang-wenang terhadap anak buahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News