Sukamta: Kebebasan tanpa Batas Memicu Ketidakstabilan Negara, Swedia Contoh Terbaru

Sukamta: Kebebasan tanpa Batas Memicu Ketidakstabilan Negara, Swedia Contoh Terbaru
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Sukamta menyoroti kebebasan tanpa batas yang terjadi di Swedia baru-baru ini. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebelumnya, kerusuhan mengguncang Kota Linkoping di Swedia, Kamis (14/4).

Pemicunya ialah rencana politikus anti-Islam, Rasmus Paludan, untuk menggelar aksi membakar Al-Qur'an.

Rencananya, pembakaran kitab suci umat Islam itu dilaksanakan pukul 15.30 waktu setempat. Namun, hingga pukul 17.00, aksi itu tak kunjung berlangsung.

Rasmus Paludan merupakan politikus Partai Stram Kurs (garis keras).

Dia berencana menggelar aksi yang di dalamnya akan diisi pembakaran Al-Qur'an.

Namun, sebelum aksi itu berlangsung, kerusuhan terjadi. Huru-hara muncul di Distrik Skaggetorp, Linkoping.

Lebih dari 50 persen penduduk distrik itu lahir di luar Swedia. Pembakaran Al-Qur'an tak terlaksana karena polisi setempat sibuk mengatasi kerusuhan.

"Suasana menjadi kacau dan ada beberapa serangan terhadap polisi di lokasi kejadian," ujar Asa Willsund selaku juru bicara kepolisian setempat dalam wawancara dengan Sveriges Television (SVT). (ast/jpnn)

Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI Sukamta menyatakan bahwa kebebasan tanpa batas bisa memicu ketidakstabilan negara seperti yang terjadi di Swedia baru-baru ini


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Aristo Setiawan, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News