Sukarelawan Jokowi Siap Tempur, Demokrat: Jangan Restui Perilaku Barbar

Sukarelawan Jokowi Siap Tempur, Demokrat: Jangan Restui Perilaku Barbar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, (26/11). Foto: Melalusa Susthira K/Antara.

jpnn.com, JAKARTA - Warganet sedang dihebohkan video pendek yang memperlihatkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sedang berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam video berdurasi 49 detik itu, Benny mengaku siap tempur melawan pihak-pihak yang menghina Presiden Ketujuh RI tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Kabakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan politik itu adu gagasan, adu ide, adu solusi untuk permasalahan bangsa, adu jejak rekam.

"Bukan adu fisik, bukan menggunakan intimidasi, apalagi melakukan kriminalisasi atau melabel yang berbeda pasti melanggar hukum," kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (29/11)

Dia juga menyebutkan penyebaran video itu, menunjukkan pembenaran pemikiran yang penuh dengan nada ancaman, intimidatif, dan kekerasan verbal yang bisa berujung kepada tindak kekerasan di lapangan.

"Seakan-akan ingin memberikan sinyal kepada pihak-pihak yang berbeda atau kritis terhadap pemerintah, dengan menggunakan contoh-contoh ekstrem sambil mengirimkan pesan tersamar," lanjutnya.

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan pola-pola intimidatif begini biasanya digunakan oleh pemerintahan otoriter dan kaki tangannya, bukan pemerintahan demokratis.

Tak hanya itu, Herzaky menyebutkan hal itu disampaikan oleh seorang pejabat publik.

Menanggapi video sukarelawan Jokowi yang siap tempur, Kabakomstra Partai Demokrat tegaskan politik itu adu gagasan bukan fisik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News