Suku Bunga Kredit Masih Bisa Turun
Pada November 2016, NPL (gross) mencapai 3,1 persen. Sementara itu, di posisi yang sama pada 2015, NPL hanya 2,4 persen.
Menurut Agus, saat restrukturisasi yang dilakukan perbankan semakin efektif dan tingkat kredit macet bisa lebih terjaga, penurunan suku bunga kredit baru bisa berlanjut.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan, NPL pada Desember 2016 membaik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 2,98 persen.
Pertumbuhan kredit mencapai 7,9 persen, lebih rendah daripada 2015, yaitu 8,5 persen.
Dari sisi suku bunga kredit, penurunan bunga kredit modal kerja merupakan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis kredit lain, yakni 110 bps.
Sementara itu, penurunan bunga kredit investasi dan konsumsi masing-masing mencapai 91 bps dan 29 bps.
’’Sebenarnya, ini adalah good signal bahwa aktivitas ekonomi cukup baik. Penurunan suku bunga kredit kami perkirakan terus berlanjut tahun ini,’’ ungkapnya.
Selain memerhatikan kondisi internal bank dan penurunan suku bunga kredit, BI mengingatkan perbankan agar lebih waspada pada kondisi perekonomian global.
Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan melanjutkan penurunan suku bunga kredit tahun ini.
- Edukasi Investasi, Bibit.Id Jelaskan 3 Alasan Beli Sukuk Seri ST012
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Jadi Masa Depan Bisnis EBT, Potensi PGEO Menjanjikan dalam Indeks LQ45
- Mantap! Rupiah Hari Ini Makin Berjaya!
- Suku Bunga BI Naik, tetapi Rupiah Hari Ini Memble
- Rupiah Hari Ini Ambrol Lagi, Anjlok 54 Poin