Sulit Ungkap Pembunuh Bocah Engeline, Polisi Terpaksa Nyamar Jadi Pembeli Ayam

Sulit Ungkap Pembunuh Bocah Engeline, Polisi Terpaksa Nyamar Jadi Pembeli Ayam
I Putu Sukanaya (kiri posisi duduk), Anggota polisi yang terlibat penyamaran dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Purwanta dkk sebagai saksi dengan terdakwa Margriet Ch Megawe, Senin (7/12). FOTO: Bali Express/JPNN.com

jpnn.com - DENPASAR – Sikap tertutup terdakwa Margriet Ch Megawe, pembunuh bocah delapan tahun, Engeline Ch Megawe saat putri tirinya menghilang membuat penyidik kepolisian kesulitan mengungkap kasus tersebut secara utuh. Karena itu, beragam cara dilakukan penyidik untuk mencari alat bukti di rumah terdakwa.

Salah satunya dengan mengirimkan tim intelijen ke lokasi kejadian. Salah satu anggota tim intel yang terlibat penyamaran adalah I Putu Sukanaya yang kemarin (7/12) dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Purwanta dkk sebagai saksi dengan terdakwa Margriet Ch Megawe.

Satu saksi lagi di antara enam saksi yang dihadirkan adalah Nengah Ayu Purnami, mantan pembantu di rumah terdakwa.

Di depan majelis hakim pimpinan Edward Harris Sinaga, saksi Putu Sukanaya menyatakan terpaksa menyamar sebagai pembeli ayam lantaran terdakwa tidak mengizinkan polisi masuk ke rumahnya.

“Saya ke rumah Ibu Margriet pukul 10.00 sampai pukul 12.20, tepat lima hari setelah Engeline dikabarkan hilang,” ujar Sukanaya, seperti dilansir Harian Bali Express (Grup JPNN.com).

Saat tiba di rumah Margriet dan bertemu terdakwa Agustinus Tay untuk membeli ayam, Sukanaya diarahkan masuk ke halaman rumah Margriet melalui pintu samping dan langsung menuju kandang ayam. Sukanaya diantar Agus menemui Margriet setelah memilih ayam karena Agus tidak mengerti harga ayam tersebut.

“Waktu diantar ke kandang, saya selalu berbalik dari Agus, kalau dia ke kanan saya ke kiri. Di sana saya bertemu dengan ibu Margriet sekitar 7 menit buat menawar harga ayam,” katanya.

Sukanaya mengaku berada di rumah Margriet selama 2 jam 20 menit. Sebelum tawar-menawar harga ayam, Sukanaya mengaku sempat ditanya Margriet apakah dirinya anggota polisi, namun Sukanaya menjawab dirinya adalah warga lingkungan sekitar yang ingin membeli ayam.

DENPASAR – Sikap tertutup terdakwa Margriet Ch Megawe, pembunuh bocah delapan tahun, Engeline Ch Megawe saat putri tirinya menghilang membuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News