Sulitnya Membuat Trump Mengutuk Kelompok Rasis

Sulitnya Membuat Trump Mengutuk Kelompok Rasis
Donald Trump. Foto: AP

Kota-kota yang memiliki monumen konfederasi satu suara untuk menghancurkan simbol perbudakan dan rasisme itu secepatnya. Dengan begitu, diharapkan tidak akan ada lagi kasus serupa.

”Ini adalah saatnya untuk mengambil sikap dan menyuarakannya,” ujar Wali Kota Lexington Jim Gray Senin (14/8).

Aksi bertajuk Unite the Right di Charlottesville itu memang dipicu oleh rencana untuk memindahkan patung tokoh konfederasi Robert E. Lee. Kelompok ekstrem sayap kanan menganggap itu adalah penghilangan jejak sejarah.

Sulitnya Membuat Trump Mengutuk Kelompok Rasis

Pada masa perang sipil AS, ada 11 negara bagian yang tergabung dalam konfederasi. Mereka adalah kelompok yang mendukung perbudakan dan menentang kesetaraan bagi penduduk kulit hitam. Para pendukung supremasi kulit putih ingin periode tersebut kembali terulang.

Rencananya, pemerintah Kota Lexington dan Baltimore di Negara Bagian Kentucky akan mendorong terealisasinya rencana untuk menghilangkan monumen konfederasi. Hal serupa akan dilakukan pemerintah Kota Memphis, Negara Bagian Tennessee, dan Kota Jacksonville, Negara Bagian Florida.

Gubernur Tennessee Bill Haslam yang berasal dari Partai Republik mendesak legislator segera menyetujui penghancuran patung setengah badan Letnan Jenderal Konfederasi Nathan Bedford Forrest. Tokoh yang meninggal pada 29 Oktober 1877 itu adalah anggota pertama kelompok Ku Klux Klan (KKK).

Sejak 2015 hingga April tahun ini, sebenarnya sudah ada 60 simbol konfederasi yang dihilangkan maupun dinamai ulang agar tak lagi menjadi simbol kebencian. Namun, masih ada 718 monumen konfederasi yang berdiri tegak. Sekitar 300 di antaranya berada di Georgia, Virginia, dan North Carolina.

Bentrokan kelompok rasis dan antirasis di Charlottesville sudah dua hari berlalu, tetapi Presiden AS Donald Trump baru mengeluarkan kecaman kemarin,

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News