Sulitnya Menembus Lokasi Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak

Terpaksa Tidur di Tepi Jurang Sedalam 750 Meter

Sulitnya Menembus Lokasi Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak
Wartawan Foto Jawa Pos, Raka Denny di tebing Gunung Salak, lokasi dekat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Jumat 11 Mei 2012. Foto: Jefri Tarigan for JAWA POS
Sebenarnya, keberadaan kami hanya terpisah jurang selebar sekitar 300 meter dari tebing TKP (tempat kejadian perkara). Namun, kedalaman jurang yang memisahkan Gunung Salak Dua dan Salak Satu diperkirakan 750 meter. Kemiringan kedua tebing mencapai 85 derajat, hampir tegak lurus. Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk mendekati crash area tanpa peralatan rappelling, kami memutuskan naik ke  tempat yang lebih tinggi untuk mengambil gambar.

Dari tempat yang lebih tinggi itulah, kami bisa melihat dengan jelas pesawat buatan Rusia yang hancur berkeping-keping setelah menerjang tebing Gunung Salak Satu. Tidak terlihat lagi bagian moncong dan badan pesawat. Hanya sedikit bagian ekor yang tersisa. Dari jauh tidak tampak tanda-tanda kehidupan, baik korban maupun tim penyelamat yang sudah sampai di lokasi.

Danang dari Basarnas yang menyertai kami memberikan pilihan. Bila hendak membuka jalur dengan memutari punggung bukit berbentuk U itu, diperkirakan butuh waktu satu"dua hari. Sementara, potong kompas dengan menuruni jurang tanpa tali mustahil dilakukan karena berupa tebing tegak lurus.

"Dengan pertimbangan logistik sudah benar-benar habis, lebih baik kita balik-kanan. Kalau memaksakan diri, bisa jadi justru kita yang dievakuasi tim SAR, bukan pesawatnya," kata Danang.

KEINGINAN menyajikan hasil liputan terbaik untuk pembaca membuat wartawan foto Jawa Pos Raka Deny Respati nekat mendaki puncak Gunung Salak Kamis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News