Sulitnya Menembus Lokasi Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak
Terpaksa Tidur di Tepi Jurang Sedalam 750 Meter
Sabtu, 12 Mei 2012 – 08:07 WIB
Sebenarnya, keberadaan kami hanya terpisah jurang selebar sekitar 300 meter dari tebing TKP (tempat kejadian perkara). Namun, kedalaman jurang yang memisahkan Gunung Salak Dua dan Salak Satu diperkirakan 750 meter. Kemiringan kedua tebing mencapai 85 derajat, hampir tegak lurus. Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk mendekati crash area tanpa peralatan rappelling, kami memutuskan naik ke tempat yang lebih tinggi untuk mengambil gambar.
Dari tempat yang lebih tinggi itulah, kami bisa melihat dengan jelas pesawat buatan Rusia yang hancur berkeping-keping setelah menerjang tebing Gunung Salak Satu. Tidak terlihat lagi bagian moncong dan badan pesawat. Hanya sedikit bagian ekor yang tersisa. Dari jauh tidak tampak tanda-tanda kehidupan, baik korban maupun tim penyelamat yang sudah sampai di lokasi.
Danang dari Basarnas yang menyertai kami memberikan pilihan. Bila hendak membuka jalur dengan memutari punggung bukit berbentuk U itu, diperkirakan butuh waktu satu"dua hari. Sementara, potong kompas dengan menuruni jurang tanpa tali mustahil dilakukan karena berupa tebing tegak lurus.
"Dengan pertimbangan logistik sudah benar-benar habis, lebih baik kita balik-kanan. Kalau memaksakan diri, bisa jadi justru kita yang dievakuasi tim SAR, bukan pesawatnya," kata Danang.
KEINGINAN menyajikan hasil liputan terbaik untuk pembaca membuat wartawan foto Jawa Pos Raka Deny Respati nekat mendaki puncak Gunung Salak Kamis
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor