Sulitnya Merawat Ribuan Koleksi Seni Istana Kepresidenan
Paling Repot bila Lukisan Para Maestro Rusak
Minggu, 12 Juni 2011 – 08:08 WIB
Untuk jenis koleksi seni kriya, relatif lebih mudah dilakukan oleh petugas istana. Sebab, kebanyakan dibuat dari bahan yang tidak tahan lama, seperti anyaman dan kayu. "Kalau lapuk, dihapus. Sebab, biasanya barang-barang kriya dibuat dari bahan yang tidak tahan lama," ucap Adek.
Perawatan koleksi istana, seperti patung, logam, atau perunggu, biasanya memang tidak terlihat. Namun, setiap peringatan kemerdekaan 17 Agustus, keadaan barang-barang seni tersebut sudah bagus. "Ya, masa-masa sibuk sebelum Agustus," ucap Adek, lantas tersenyum.
Adek mengakui bahwa tenaga ahli untuk merawat koleksi istana masih terbatas. Memang dengan perkembangan ilmu pengetahuan, jelas dia, petugas istana bisa memperbaiki koleksi jika ada kerusakan ringan. Tapi, bila kerusakan sudah masuk kategori berat, tenaga ahli dari pihak ketiga dilibatkan. Misalnya, ahli dari ISI (Institut Seni Indonesia), Jogjakarta.
Sejak 2007, koleksi di istana kepresiden Jakarta memang dipindahkan. Gedung Bina Graha yang pernah menjadi museum kini sudah beralih fungsi. Dia menambahkan, direncanakan museum untuk menyimpan koleksi tersebut diadakan di setiap istana kepresidenan. "Rencana jangka panjang, 2014, di semua istana sudah harus ada (museum)," ucap dia.
Mengurusi barang-barang seni bernilai tinggi bukan perkara gampang. Terlebih, ribuan hasil karya adiluhung itu adalah peninggalan para presiden RI
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor