Sultan: Pers Harus Tetap Menjadi Lilin Dalam Kegelapan

Sultan: Pers Harus Tetap Menjadi Lilin Dalam Kegelapan
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin. Foto: Humas DPD RI.

Maka dari itu, Sultan menegaskan, tugas tradisional jurnalisme saat ini harus bergeser dari sekadar mengumpulkan informasi dalam sajian berita dan fakta, akan tetapi sudah harus mampu menciptakan arah arus informasi sosial (mobilisasi) dan menghadirkan diskursus publik yang produktif (edukasi).

Sultan juga meminta kepada seluruh insan pers untuk dapat mengambil peran besar dalam menghadapi pandemi global Covid-19.

"Pers harus menjadi lilin dalam kegelapan," tegasnya.

Karena itu, kata dia, dengan situasi pandemi yang terjadi publik sangat berharap betul peran pers mampu menginspirasi kebangkitan bersama, terkhusus dalam mengedukasi masyarakat menangkal hoaks yang mengakibatkan terjadinya kesesatan informasi di ruang publik tentang Covid-19.
"Masyarakat jangan ditakut-takuti lagi oleh berita bohong tentang vaksin yang sedang digarap serius oleh pemerintah," paparnya.

Ia menuturkan, pers harus menyampaikan rasa optimisme serta kebermanfaatan tentang vaksin yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat.

"Sebab, peran pers sangat vital dalam menunjang berhasil tidaknya program vaksinasi tersebut," kata Sultan.

Senator Dapil Bengkulu ini berharap pers tetap terus mengawal hal-hal teknis di lapangan dalam proses percepatan skema herd immunity (kekebalan komunal) melalui vaksinasi yang sedang dilaksanakan pemerintah.

Jebolan HIPMI ini mengungkapkan keinginannya terhadap peran pers untuk mampu menjadi akselerator dalam kebangkitan melawan pandemi.

Menurut Sultan, pers melalui media massa berkewajiban dalam memberi masukan, mengkritik, serta mendobrak berbagai kebijakan yang dihasilkan oleh lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News