Sumbar harus Tetap Menyiapkan Kawasan Mandeh dan Mentawai

Sumbar harus Tetap Menyiapkan Kawasan Mandeh dan Mentawai
Kawasan Wisata Mandeh. Foto: posmetropadang

jpnn.com, PADANG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brojonegoro mengatakan pengembangan pariwisata Indonesia harus berbasis kawasan dan tidak boleh sepotong-sepotong atau parsial.

“Jangan membangun hanya berdasarkan objek wisata yang ada karena tidak membuat pariwisata menjadi berkembang,” ujar Bambang Brojonegoro dalam rapat kerja Bappeda se-Indonesia dan Bappenas di Hotel Grand Inna Padang, Kamis (15/2).

Meskipun tidak termasuk program 10 “Bali Baru”, lanjut Bambang, tapi Sumbar harus tetap menyiapkan dua daerah, yakni kawasan Mandeh di Pesisir Selatan dan Mentawai sebagai destinasi unggulan berikutnya.

“Provinsi lain juga harus memiliki ide yang sama. Tetap menyiapkan pengembangan wisata di daerah masing-masing. Tentu saja harus sesuai perencanaan dan holistik serta terintegrasi,” ucap Bambang.

Dalam rencana kerja pemerintah (RKP) 2019 yang segera diselesaikan dan akan dibahas dengan DPR pada Mei nanti, penganggaran harus berbasis program atau money follow program.

“Untuk membahas RKP ini, Sumbar sejak Januari sudah mulai membahasnya dengan pemerintah kota dan kabupaten. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih. Langkah ini sangat tepat. Selayaknya ini juga dilakukan provinsi lain,” ucapnya.

Mantan Menteri Keuangan itu mengingatkan pula bahwa waktu penyusunan RKP sampai April. Sedangkan Mei sudah Musrenbangnas yang merupakan ujung persiapan RKP 2019. Karena itu, dalam waktu relatif sempit ini, hendaknya daerah memanfaatkannya sebaik mungkin.

Jika RKP dibuat atau disusun tergesa-gesa, maka bisa berdampak pada kurangnya masukan aspirasi dari bawah, kabupaten/ kota ataupun aspirasi dari prioritas nasional.

Pengembangan pariwisata Indonesia harus berbasis kawasan dan tidak boleh sepotong-sepotong atau parsial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News