Sumber Air di Sumba Tengah Kurang, Komisi IV DPR Dorong Pembuatan Bendungan

Sumber Air di Sumba Tengah Kurang, Komisi IV DPR Dorong Pembuatan Bendungan
Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur (baju batik) memimpin Komisi IV DPR RI untuk meninjau lokasi RMU di Desa Umbu Pabal Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, NTT, Selasa (13/7). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, SUMBA TENGAH - Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur bersama tim kunjungan kerja reses meninjau lokasi mesin pengering serta penggilingan padi di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. 

Gabungan kelompok tani (gapoktan) bersama bernama Pro Oli Mila Parewa Tana mengelola dua mesin itu untuk mengolah gabah sampai menjadi beras dengan efektif dan efisien dalam sekali alur.

Kemudian, Komisi IV DPR RI menggelar pertemuan dengan Sekretaris Daerah Sumba Tengah dan mitra kerja terkait untuk membahas lumbung pangan atau food estate.

Melalui program food estate, pendapatan produksi pertanian di Sumba Tengah meningkat dari tahun ke tahun.

Sebelum adanya program lumbung pangan, hasil produksi jagung 2,5 ton per hektare. Setelah ada program food estate, hasil produksi jagung menjadi 6 ton per hektare.

Hasil produksi padi 3 ton per hektare. Setelah masuknya lumbung pangan, produksi naik menjadi 4,7 ton atau 5 ton per hektare.

Dasar penempatan lumbung pangan di Sumba Tengah adalah 34 persen kemiskinan ada di wilayah tersebut. Tingkat kemiskinan di NTT mencapai 16 persen. 

Karena itu, anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur berharap lumbung padi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan hingga tercukupinya kebutuhan pangan masyarakat. 

Sumber Air di Sumba Tengah Kurang, Komisi IV DPR mendorong pembuatan bendungan untuk mengatasi permasalahan sumber air yang kurang di Sumba Tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News