Sunat Masal, 23 Tewas
Sabtu, 18 Mei 2013 – 06:03 WIB

Sunat Masal, 23 Tewas
JOHANNESBURG - Tidak semua remaja memasuki usia dewasa dengan sukacita. Masyarakat Afrika Selatan, misalnya. Para remaja pria suku Xhosa, Sotho, dan Ndebele harus melewati ritual yang cukup sulit dan bahkan menyakitkan untuk bisa dianggap dewasa. Tak jarang, ritual itu malah merenggut korban jiwa. Selama sebulan, para peserta inisiasi harus tinggal di alam terbuka. Lereng pegunungan dan padang rumput dengan semak-semak yang tinggi menjadi dua lokasi ujian paling favorit.
Ritual akil balig yang melibatkan puluhan lelaki berusia 13 sampai 21 tahun di Provinsi Mpumalanga selama sepekan terakhir berujung duka. Sebanyak 23 anak laki-laki dan pemuda dari beberapa wilayah yang berbeda tewas saat menjalani ritual inisiasi. Kemarin (17/5) polisi pun terjun ke lokasi-lokasi kejadian untuk melakukan investigasi lebih dalam.
Baca Juga:
"Karena tragedi itu, kami lantas menangani 22 kasus pembunuhan dan satu kasus kematian," ujar Leonard Hlathi, jubir kepolisian setempat. Kabarnya, seorang di antara 23 korban yang tewas dalam ritual tersebut memang dalam kondisi sakit. Di Afrika Selatan, sunat selalu menjadi puncak inisiasi kedewasaan. Sebelum disunat, para peserta inisiasi harus menjalani serangkaian ujian lebih dulu.
Baca Juga:
JOHANNESBURG - Tidak semua remaja memasuki usia dewasa dengan sukacita. Masyarakat Afrika Selatan, misalnya. Para remaja pria suku Xhosa, Sotho,
BERITA TERKAIT
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina
- Israel Kembali Serang Gaza, Palestina Desak DK PBB Bertindak
- Duterte Disebut Sebagai Sosok Tegas & Tidak Pandang Bulu dalam Memberantas Narkoba
- Ketua MPR Ahmad Muzani Tegaskan Lagi Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
- Kompak, Partai di Greenland Mengecam Pernyataan Donald Trump
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte