Sunat Perempuan di Malaysia Diwajibkan Tapi Tak Diatur Prosedurnya
'Hanya ikuti budaya dan berhenti bertanya'
Karena tekanan keluarga dan agama, bayi perempuannya juga terpaksa disunat.
"Dokter menarik bagian labia dan kemudian menggunakan alat seperti jarum untuk menggorek bagian klitorisnya," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC di Melbourne.
"Darah keluar dan anak saya mulai menangis."
Baru saat ia berusia 30 tahunan pandangannya soal sunat perempuan berubah, setelah ia mengetahui jika tidak ada manfaatnya bagi kesehatan dan itu hanyalah sebuah perintah berlandaskan agama.
"Kita lahir dalam budaya itu dan masyarakat berharap kita melakukannya," ujarnya.
"Otomatis saja melakukannya, kita hanya ikuti budaya dan berhenti bertanya."
"Saat jadi ibu saya masih muda dan naif dan tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya bertanya pada diri sendiri, kalau tidak ada manfaatnya lalu mengapa kita melakukannya?"
'Kita mencampurbaurkan dengan Islam'
Photo: Ada sejumlah tradisi saat kehamilan, kelahiran, dan sesudah bayi beranjak dewasa. (Flickr, Taqirumi)
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23