Sungai Watch Ungkap Daftar Merek Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
Sungai Watch juga menyoroti klaim Aqua yang menyatakan produknya dapat didaur ulang 100%. Namun, kenyataannya, perusahaan ini tidak memiliki sistem pengumpulan atau daur ulang yang layak untuk produk-produknya.
"Sebagian besar gelas dan botol plastik tersebut berakhir di sungai, pantai, dan hutan mangrove," ungkap Sam Bencheghib, dalam video yang dirilis saat peluncuran laporan tersebut.
"Kami tidak bisa terus-menerus memunguti produk-produk kalian dari sungai, sudah terlalu banyak yang kami pungut. Kini saatnya Danone benar-benar melakukan perubahan," sambungnya.
Laporan Sungai Watch juga mengungkapkan bahwa Aqua sangat mengandalkan kemasan ukuran kecil, seperti gelas plastik 220 ml, yang sulit didaur ulang dan sering kali terbuang begitu saja.
Sekitar sepertiga dari sampah Aqua yang ditemukan terdiri dari gelas plastik 220 ml. (jlo/jpnn)
Sungai Watch merilis daftar merek penyumbang sampah terbesar di Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- SWI dan IPR Luncurkan Studi Indeks Daur Ulang Plastik
- Wali Kota Bandung Temukan Pungli Pengelolaan Sampah Pasar Gedebage
- Farhan Sidak, Lalu Sampaikan Solusi Tumpukan Sampah di Pasar Gedebage
- Evenciio Apartment Milik PPRO Kelola Sampah Secara Mandiri