Surabaya Belum Zona Hijau, Bu Risma Diminta Tak Beri Harapan Palsu

Surabaya Belum Zona Hijau, Bu Risma Diminta Tak Beri Harapan Palsu
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: ngopibareng/ist

Bahkan, kata dia, angka fatality rate akibat Covid-19 di Surabaya, dua kali dari angka nasional.

"Surabaya masih tinggi, 8,9 persen, padahal nasional kurang 4,5 persen. Sedangkan WHO targetnya 2 persen. Jadi tingkat keamanan Surabaya masih jauh," kata Windhu.

Windhu kembali meminta Pemkot Surabaya tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat terkait kondisi penularan Covid-19 di Surabaya.

Dia kembali mengingatkan, ketika pernyataan dari orang nomor satu di Surabaya itu disalahpahami, masyarakat akan berperilaku seolah-olah tidak sedang dalam pandemi Covid-19.

"Banyak masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan padahal di Surabaya sama sekali belum aman," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota SurabayaTri Rismaharini menggelar video conference (vidcon) dengan para pedagang serta perwakilan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gunung Anyar pada Sabtu (1/8).

Saat itu Risma membahas penurunan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan khususnya kawasan Gunung Anyar.

Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal itu diungkapkannya berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat. Risma bahkan tak ragu menyebut Surabaya sebagai zona hijau Covid-19.

Pakar Epidemiologi menyebut penularan covid-19 di Surabaya masih tinggi sehingga Wali Kota Tri Rismaharini tidak bisa menyebut zona hijau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News