Survei Ipsos: Ganjar Vs Prabowo Kejar-kejaran, Anies Makin Ketinggalan

Survei Ipsos: Ganjar Vs Prabowo Kejar-kejaran, Anies Makin Ketinggalan
Ilustrasi bakal capres Pilpres 2024 (dari kiri) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN

Mungkinkah Poros Baru Pasca Deklarasi Anies Baswedan–Muhaimin Iskadar?

Arif Nurul Imam, peneliti senior Ipsos Public Affairs mengatakan dinamika politik masih dinamis. Bahkan peta koalisi masih bisa bergeser.

“Wacana dibangunnya koalisi antara PPP dan Partai Demokrat tentu menarik dicermati. Jika mampu menambah dukungan partai lain, misalnya PKB membuat manuver sehingga Anies Baswedan tidak bisa maju,” ujar Arif.

“Karena kita  mengetahui bahwa PKB sejatinya adalah partai pendukung pemerintah yang sebagian besar atau 63 persen pemilihnya justru mendukung Ganjar Pranowo. Merujuk ke data tersebut, Sebagian besar pendukung PKB sepertinya tidak sejalan dengan ide perubahan yang diusung Anies,” tuturnya.

Dari data survei terbaru Ipsos, pemilih PKB hanya 6% ke Anies Baswedan dan 31% ke Prabowo Subianto.

Skenario apabila Anies Baswedan tidak bisa maju sebagai Capres masih bisa terjadi mengingat Partai Demokrat yang masih belum menentukan pilihan koalisi pasca keluarnya dari Koalisi Perubahan.

Dalam wacana pasca deklarasi Anies-Muhaimin, terdapat suara yang menginginkan pasangan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudoyono sebagai poros baru pasangan Capres-CawaPres. Namun pasangan ini masih menyisakan tantangan.

“Sebab potensi suara Sandiaga Uno dan Agus Harimurti masih di angka 9 persen, selesih jauh dibandingkan Ganjar Pranowo–Mahfud MD sebesar 39 persen dan Prabowo Subianto–Erick Thohir 36 persen dan yang tidak menjawab terdapat 16 persen,” kata Arif Nurul Imam.

Pilpres makin dekat, sementara persaingan antarkandidat makin ketat. Dalam survei terbaru Ipsos, Ganjar Pranowo menduduki posisi pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News