Survei Kemendes PDTT: Lebih dari 80 Persen Kades Tolak Mudik

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan survei terkait mudik Lebaran 2020 di tengah wabah virus corona, di mata para kepala desa.
Kepala Pusat Data dan Informasi, Kemendes PDTT Ivanovich Agusta mengatakan, dari hasil survei mayoritas kades seluruh Indonesia tak setuju dengan mudik.
"Hasilnya, 89,75 kepala desa tidak setuju adanya mudik tahun ini karena mewabahnya COVID-19 di Indonesia,” ujar Ivanovich kepada wartawan, Selasa (14/4).
Ivanovich menjelaskan, survei ini melibatkan 3.931 kepala desa yang tersebar di 31 provinsi.
Periode survei dimulai sejak 10 hingga 12 April 2020.
"Populasi polling ini adalah desa dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Hasilnya 89,75 persen kepala desa tidak setuju mudik lebaran, sisanya setuju mudik,” urai Ivanovich.
Ivanovich juga mengatakan, jumlah sampel desa per provinsi sesuai dengan proporsi jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) per 8 April 2020 yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sampel desa diambil secara acak di tiap provinsi dengan margin eror sekitar 1,31 persen.
Survei Kemendes PDTT terkait mudik ini melibatkan 3.931 kepala desa yang tersebar di 31 provinsi.
- 5 Tip untuk Memastikan Ban Kendaraan Aman untuk Aktivitas Harian Usai Perjalanan Mudik
- Layanan inDrive Intercity Catat Lonjakan Pengguna Selama Mudik Lebaran 2025
- Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik, Salah Satunya di Pelabuhan Semayang
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Arus Balik, Grup MIND ID Kembali Sediakan 10 Titik Posko Mudik
- Pelayanan Mudik 2025 Dinilai Semakin Baik, Kepuasan Masyarakat Capai Angka Sebegini