Survei Kemenhub, 73 Persen Masyarakat Memilih Tak Mudik Saat Libur Nataru

Survei Kemenhub, 73 Persen Masyarakat Memilih Tak Mudik Saat Libur Nataru
Ilustrasi - Kepadatan (macet) lalu lintas saat arus mudik di tol. Foto Ricardo/jpnn.com

“Pembatasan ini hanya berlaku pada jalan tol Jakarta-Cikampek-Palimanan," lanjut Dirjen Budi.

Dari hasil rapat koordinasi bersama pihak terkait dengan kesiapan pemerintah menjelang Nataru 2020/2021, maka Kemenhub dan instansi terkait akan fokus terhadap beberapa hal seperti peningkatan pengawasan operasional travel gelap.

Kemudian, peningkatan pengamanan ruas jalan dan rest area di tol Trans Sumatera; Antisipasi bencana berdasar perkiraan curah hujan tinggi Desember- akhir Februari; Menyiagakan kendaraan alat berat DRU (Disaster Relief Unit) pada lokasi rawan bencana; dan Kementerian PUPR memastikan kesiapan (kemantapan) infrastruktur baik jalan tol dan non tol.

Dirjen Budi menjelaskan bahwa guna memperlancar penyelenggaraan angkutan Nataru 2020/2021, pihaknya akan melakukan ramp check pada 5.000 kendaraan, mulai bus AKAP maupun bus pariwisata, dan kapal penyeberangan.

"Ramp check akan dilakukan untuk bus maupun kapal penyeberangan, untuk bus kesiapan sarananya sebanyak 50.317 unit dan kapal penyeberangan sebanyak 218 unit," jelasnya.

Selain itu, kesiapan prasarana juga dilakukan di 105 Terminal di 30 Provinsi serta 15 lintas SDP agar masyarakat yang ada di daerah-daerah dapat merayakan Nataru dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Pemberantasan Odol per 2023

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Risal Wasal mengatakan penertiban kendaraan Over Dimension dan Over Loading (ODOL) di jalan nasional dan jalan tol akan kembali ditegakkan sekaligus untuk menyongsong program Indonesia Bebas ODOL 2023.

Prediksi penurunan jumlah pemudik terjadi karena kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah penularan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News