Survei LPI: Kelas Menengah Intelektual Apresiasi Kinerja Kepala Densus 88 Antiteror

Survei LPI: Kelas Menengah Intelektual Apresiasi Kinerja Kepala Densus 88 Antiteror
Direktur LPI Boni Hargens saat merilis hasil survei lembaganya di Jakarta, Senin (20/12/2021). Foto: Dok. LPI

Boni mengatakan, selain indikator responsivitas, LPI juga mengukur kinerja kementerian dan pimpinan lembaga negara menggunakan indikator leadership dan indikator kebijakan.

Dari tiga indikator tersebut jika diakumulasi, maka 55 persen responden menyatakan kinerja Kadensus 88 Anti-teror yang sangat baik, 30 persen baik dan sisanya 15 persen responden menyebutkan buruk.

"Jadi, secara keseluruhan, mayoritas kalangan intelektual menengah atau 85 persen menilai kinerja Kadensus 88 Anti Teror sangat baik dan baik," tutur Boni.

Boni mengakui bahwa Kadensus 88 Anti-teror sempat disudutkan oleh narasi, opini negatif di media sosial dalam penanganan terorisme.

Namun, kata Boni, di luar dugaan justru Kadensus 88 Anti-teror mendapat respon positif dan dukungan dari kalangan menengah intelektual karena tetap konsisten dalam penanggulangan terorisme di Indonesia. 

"Bahkan muncul isu dan desakan dari sebagian kalangan agar institusi itu dibubarkan, karena sempat muncul anggapan bahwa Tim Densus hanya menangkap ‘kotak amal’ dan bukan dalang teror. Namun, isu dan desakan tersebut berbeda dengan pandangan masyarakat menengah intelektual," pungkas Boni.

Diketahui responden dari survei LPI adalah kalangan kelas menengah intelektual seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, seniman/budayawan.

Metode pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan snowball sampling, di mana subjek yang ditunjuk menjadi sampel memberikan banyak referensi atau sumber mengenai subyek-subyek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan ± 95 persen. 

Direktur LPI Boni Hargens menyebutkan kinerja Kepala Densus 88 (Kadensus) Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mendapatkan apresiasi dari kalangan kelas menengah intelektual.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News