Survei: Masih Banyak Warga Tetap Pengin Mudik, Mohon Ditunda Ya..

Survei: Masih Banyak Warga Tetap Pengin Mudik, Mohon Ditunda Ya..
Spanduk berisi seruan untuk menunda mudik menjelang puasa dan Lebaran di Jalan Sudirman, Serang, Banten, Kamis (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc

Survei Katadata juga menunjukkan bahwa 39,4 persen warga yang sudah mudik meliputi pelajar atau mahasiswa, disusul karyawan swasta (23,1 persen).

Selain mahasiswa dan karyawan swasta, pedagang kecil, karyawan toko, pegawai warung makan, dan buruh pabrik juga sudah mudik lebih awal.

Warga yang mudik lebih awal meninggalkan daerah tempat tinggal pada periode 1 sampai 5 Maret 2020 dan mencapai puncaknya pada periode 16 sampai 20 Maret 2020, saat Presiden mengeluarkan seruan untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Sementara itu, dari responden yang menyatakan tidak mudik ada 54,6 persen yang menyatakan mengambil keputusan karena mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik.

"Ini menunjukkan bahwa seruan pemerintah cukup efektif didengar masyarakat, sehingga pesan ini perlu terus disampaikan dengan cara-cara yang tepat," kata Mulya.

Survei mengenai perilaku mudik ini dilakukan secara daring oleh Katadata Insight Center dengan menjaring 2.347 responden pengguna internet di Tanah Air.

Responden survei meliputi 37,8 persen warga dalam kelompok usia 17-29 tahun, 30,3 persen warga kelompok usia 30-40 tahun, 24 persen warga usia 41-50 tahun, 6,7 persen warga usia 51-60 tahun, dan 1,2 persen warga usia di atas 60 tahun. Perbandingan responden perempuan dan laki-laki dalam survei ini 53:47. (antara/jpnn)

Berdasarkan data hasil survei Katadata Insight Center (KIC), ternyata sebagian warga tetap pengin mudik, untuk merayakan lebaran di kampung halaman.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News