Survei PSI, Elektabilitas Muhtarom-Makmur Ungguli Petahana di Pilwakot Pekalongan

Hasilnya, 53,5 persen responden meragukan pemimpin yang lama dapat menangani rob yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Kemudian, 23,1 persen responden meragukan pemimpin yang lama dapat mengangani pencemaran alam yang terjadi, 16,5 persen meragukan adanya perubahan yang cukup signifikan dalam infrastruktur, dan 6,9 persen karena alasan lain.
Keseluruhan responden mengaku hampir setiap tahun mengeluarkan uang untuk perbaikan rumah agar rob tidak masuk ke dalam rumah, kemudian penurunan harga tanah dan properti sulit untuk dijual.
Perajin batik di Pekalongan juga mengeluhkan rob menghambat pekerjaannya.
Aktivitas sehari-harinya terganggu, bahkan terkadang pengrajin batik tidak dapat mengantarkan produksi batiknya karena jalan terendam dan oleh karena itu sebanyak 89,4 persen.
"Warga Pekalongan berharap dalam Pilkada terpilih mampu membangun peninggian tanggul untuk mengatasi masalah ini sehingga kegiatan ekonomi, terutama bagi para pengrajin batik, dapat berjalan lancar tanpa terkendala banjir rob," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Nahdlatul Ulama Rikal Dikri menanggapi hasil survei PSI ini.
Dia mengatakan para kepala daerah tingkat kabupaten dan kotamadya yang selama ini tidak berprestasi memiliki kans besar dikalahkan oleh lawannya.
Karena itu, hal ini bisa terjadi pada petahana Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid.
Hasil survei PSI menunjukkan elektabilitas Muhtarom-Makmur mengungguli petahana di Pilwakot Pekalongan 2024
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Bawaslu Temukan Logistik PSU Masih Belum Lengkap di Serang
- 9 Daerah Siap Gelar PSU Pilkada, Ini Pesan dan Harapan Wamendagri Ribka
- Kemendagri Tegaskan Komitmen Dukung Kelancaran PSU Pilkada 2024 di 6 Daerah Ini
- Gubernur Herman Deru Instruksikan Bawaslu Sumsel Awasi Ketat PSU Pilkada Empat Lawang
- Dugaan Politik Transaksional ke Oknum Penyelenggara Pilkada Papua Bakal Dilaporkan ke KPK